Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT) sudah menawarkan modifikasi cuaca sejak
sebulan lalu ke Gubernur Jokowi. Tapi saat itu, Jokowi belum memberikan
respons apa-apa.
Hingga akhirnya, hujan yang mengguyur Minggu (12/1/2014) lalu membuat Jakarta teredam banjir.
Menanggapi
kondisi ini, Jokowi membantah dirinya sengaja mengulur waktu modifikasi
cuaca. Sebab menurut Jokowi, semua kebijakan itu butuh dana.
"Problem-nya
anggaran belum digedok, uangnya belum digedok dewan. Kalau kita lho ya
(Pemprov DKI). Di sana (BPPT) juga ada anggaran kan," kata Jokowi di
Balai Kota DKI Jakarta, Senin (20/1/2014).
Sejujurnya Jokowi berharap
ada bantuan dana selagi menunggu anggaran DKI cair. Misalnya BPPT
menggunakan anggaran yang telah diberikan Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB).
"Yang melakukan (modifikasi cuaca) itu siapa? Di
sana juga kan ada anggaran, di sini juga ada anggaran. Di sini dipakai
kalau di sana kurang. Wong di sana ada anggaran kok," bebernya.
Meski
demikian, akhirnya modifikasi cuaca resmi dilakukan sejak Selasa (14/1/2014)
lalu. Modifikasi ini terus dilakukan sampai Februari mendatang. Sampai
saat ini sudah 34 ton garam yang disebar untuk Teknologi Modifikasi
Cuaca (TMC).
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar