PDIP melihat ada gelagat DPRD DKI menyandera pengesahan APBD 2014 di
tengah banjir yang melanda Jakarta. PDIP berharap DPRD segera
mengesahkan APBD 2014, tak mencari jalan untuk mendiskreditkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang tujuan utamanya secara gamblang untuk menahan pencapresan Jokowi pada Pilpres 2014.
"Seringkali persoalan anggaran tersandera karena tarik
menarik kepentingan politik, apalagi menjelang Pemilu.
Dulu menjelang
Pemilu 2009 di pusat anggaran juga pernah tersandera saat ada tarik
menarik soal BLSM yang dicurigai untuk kepentingan politik. Kalau di
tingkat pusat ada tarik menarik tentu saja di bawah juga ada," kata
Wasekjen PDIP Hasto Kristianto, Senin (20/1/2014).
Menurut
Hasto, harusnya momentum banjir justru mempercepat pengesahan APBD
2014. Karena warga Jakarta membutuhkan solusi cepat untuk mengatasi
banjir yang sudah jadi momok puluhan tahun. Bukan terus mencari celah
untuk mendiskreditkan Jokowi.
"Masalah banjir untuk memperkokoh
solidaritas sosial, justru ada yang tega-teganya menjadikan ini momentum
untuk mendiskreditkan kepemimpinan Pak Jokowi dan kami melihat itu,"
kata Hasto.
PDIP telah mendesak DPRD DKI agar segera mengesahkan
APBD 2014 karena dana cukup besar dibutuhkan untuk penanggulangan
banjir. Namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda pengesahan APBD
2014. Maklum, suara PDIP di DPRD DKI tak begitu besar.
Pengesahan
APBD DKI 2014 sudah diundur beberapa kali. Sesuai aturan, disahkan pada
30 Novemver 2013, namun diundur menjadi tanggal 27 Desember dengan
nilai anggaran sebesar Rp 67 triliun. Kemudian karena ada penambahan
anggaran menjadi Rp 69,5 triliun diundur menjadi tanggal 15 Januari
2014.
Kemudian ditambah lagi anggarannya menjadi Rp 72 triliun
yang rencananya akan disahkan pada 17 Januari 2014, namun batal lagi.
Karena APBD 2014 yang belum gol, Jokowi kesulitan untuk mengongkosi
proyek penanggulangan banjir. Misalnya saja rekayasa cuaca yang
dilakukan 14 Januari 2014 yang belum optimal.
Ditanya soal
rekayasa yang belum optimal, Jokowi menjawab dengan nada tinggi, "Biaya
di kita ada, di pusat juga ada. Punya kita belum dipakai karena belum
disahkan. Jadi harus menunggu. Kalau mau pakai, tunggu diketok DPRD
padahal sudah diajukan dari Oktober."
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar