Senin, 18 Maret 2013

Terus Menolak, Jutaan Rakyat Diprediksi akan Paksa Jokowi Jadi Presiden


Beberapa jajak pendapat yang dilakukan banyak lembaga survei menyebut nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo layak dijadikan Presiden pada periode 2014 mendatang. Namun, Jokowi belum pernah sekalipun menyatakan kesiapannya menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Meski Jokowi terus menolak dan belum ada dukungan dari PDIP, diprediksi jutaan orang Indonesia akan memaksanya untuk bersedia menjadi capres 2014 dan itu akan secara bergelombang alamiah disampaikan oleh rakyat Indonesia selambat lambatnya November tahun ini.
"Jokowi menjadi harapan baru untuk masyarakat. Ini bukan tanpa alasan, karena Jokowi tampil menjadi sosok yang tanggap dan cepat mengatasi persoalan masyarakat,"kata Board of Advisor, Center for Strategic and International Studies (CSIS), Jeffrie Geovanie dalam pernyataannya, Senin(18/3/2013).
Bagi PDI Perjuangan kata Jeffrie hal tersebut merupakan kesempatan emas untuk kembali memenangkan pemilu legislatif bila sebelum Desember 2013 berani menetapkan Jokowi sebagai capres.
"Jokowi effect akan dengan sangat signifikan melambungkan perolehan suara PDI Perjuangan menembus angka 35% bahkan lebih tinggi dari perolehan pemilu 1999. Keteguhan dan kegigihan hati Megawati selama ini tampaknya akan berbuah di pemilu 2014,"kata Jeffrie.
Lebih jauh Jeffrie menjelaskan jawaban Jokowi yang mengaku enggan memikirkan kursi presiden di tahun 2014 mendatang adalah sikap yang tepat.
"Justru jawaban-jawaban Jokowi bahwa dia tidak memikirkan capres 2014 dan hanya memikirkan tanggung jawabnya untuk membenahi kota Jakarta adalah pilihan jawaban yang tepat dan benar. Jokowi memang tidak harus memikirkan apalagi mendesain agar dirinya jadi capres 2014," kata Jeffrie.
Menguatnya nama Jokowi dan menjadi daftar capres berdasarkan sejumlah lembaga survei sebelum LSI, telah membuat pertarungan 2014 semakin menarik.
Sementara itu, peneliti Maarif Institute Endang Tirtana menaruh curiga kenapa  Lingkaran Survei Indonesia (LSI) tak memasukkan nama Jokowi sebagai salah satu capres.
"Dengan tidak  memasukkan nama Jokowi sebagai capres, menunjukkan ada 'ketakutan dan kegamangan' elit ditingkat nasional. Dan ini mempertegas betapa kuatnya Jokowi sebagai figur capres," ujarnya.
Padahal, merujuk pada hasil survei sejumlah lembaga sebelum LSI ini, menurut Endang, nama nama Jokowi sudah menguat. Menguatnya nama Jokowi ini adalah fenomena politik yang luar biasa, mengingat mantan Walikota Solo itu sosok baru dalam panggung politik nasional.
Akan tetapi variabel rentang waktu tidak menjadi masalah bagi Jokowi untuk dapat mengartikulasikan ide-ide perubahannya dan juga tidak kikuk dengan para elit politik nasional.
Bahkan, dengan kemampuannya melakukan penyesuaian baik itu mendekatkan diri dengan masyarakat menengah ke bawah di Jakarta, pun juga dengan kalangan menengah ke atas, Jokowi mampu menaklukkan ibukota.
Tidak hanya itu, Jokowi juga diakui prestasinya sebagai pemenang ketiga penghargaan walikota terbaik tingkat dunia yang diselenggarakan oleh City Mayor Foundation. Hal ini sudah bisa menjadi bukti bahwa belum berstatus Presiden saja Jokowi sudah mampu mendapatkan perhatian pihak internasional.
"Dalam diskusi-diskusi akademik di negara lain pun juga nama Jokowi mendapatkan respon positif dari para akademisi misalnya  Dr Marcus Mietzner yang mengatakan Jokowi berpeluang memenangkan Pilpres 2014," kata Endang.


Sumber :
jakarta.tribunnews.com

Berita Serupa :
-  republika.co.id : "Jeffrie: Jokowi Harapan Baru Masyarakat Indonesia"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar