Senin, 18 Maret 2013

Jokowi: Asal Miskin Warga Perokok Tetap Dapat KJS

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan bahwa Kartu Jakarta Sehat (KJS) diperuntukkan bagi warga miskin dan warga rentan miskin yang jumlahnya hampir 4,7 juta jiwa di Jakarta. Jumlah tersebut hampir setengahnya dari jumlah penduduk Ibu Kota.

Disampaikan Jokowi, warga DKI yang berhak mendapatkan KJS adalah semua warga yang dikategorikan miskin. Kata dia, warga DKI perokok yang notabene rentan dengan penyakit pun berhak mendapatkan pengobatan gratis dari program KJS.

"Mereka juga kan penduduk DKI. Kalau miskin bagaimana?," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin 18 Maret 2013

Selain itu Jokowi menuturkan, selama ini membludaknya pasien KJS karena ada harapan penanganan dari rumah sakit dan adanya harapan sehat dari masyarakat.

Dia mengatakan membludaknya pasien bukan semata-mata salah KJS. "Manajemen kamar penuh ini yang akan kami benahi. Tapi kalau menyalahan KJS yang menyampaikan salah," ujarnya.

Seperti diketahui, sejak mulai diluncurkannya KJS bulan November 2012 yang lalu, terjadi lonjakan pasien rumah sakit yang menggunakan KJS. Tecatat di beberapa RSUD yang menjadi rujukan KJS, lonjakan lebih dari 50 persen.

Lonjakan pasien KJS membuat rumah sakit selalu penuh, sehingga banyak warga yang tidak kebagian berobat. Baru-baru ini kejadian itu menimpa Ana Mudrika (14) yang terlunta-lunta setelah ditolak empat rumah sakit. Ana diduga keracunan makanan dan telat ditangani secara medis. Akhirnya dia meninggal, Sabtu 9 Maret 2013.

Selain itu, KJS juga dikeluhkan para dokter. Ikatan Dokter Indonesia (IDI)  mengaku kewalahan dengan lonjakan pasien di rumah sakit dan Puskesmas setelah kartu ini diberlakukan.

Sumber :
metro.news.viva.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar