Senin, 18 Maret 2013

Jokowi Semakin Jadi Rebutan

Popularitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) terus menanjak menjelang Pemilu 2014. Semakin memuncaki survei capres maupun cawapres, Jokowi pun semakin jadi rebutan sejumlah kandidat capres.

Pekan lalu, 7 purnawirawan jenderal TNI termasuk Jenderal Purnawirawan Luhut Pandjaitan menawarkan 6 nama kandidat capres ke Presiden SBY. Mengejutkan, nama Jokowi masuk dalam jajaran tokoh yang dipandang layak jadi capres bersama Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, Mahfud MD, Aburizal Bakrie, dan Jusuf Kalla.

Tak hanya itu saja, mereka juga akan terus memantau elektabilitas Jokowi dan 5 kandidat capres lainnya. Para purnawirawan jenderal merasa perlu memastikan pemimpin Indonesia ke depan mampu meneruskan program Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sejumlah parpol pun mulai melirik-lirik Jokowi sebagai kandidat capres maupun cawapres pendamping jago mereka. Seperti PAN yang membuka peluang duet Hatta-Jokowi, politikus PD yang memunculkan spekulasi Gita Wirjawan-Jokowi, hingga Partai Gerindra yang melirik Jokowi menjadi salah satu kandidat cawapres Prabowo Subianto.

Yang paling terkini, Partai Golkar tanpa malu-malu mengungkap ketertarikannya kepada 'anak ajaib' Jokowi yang memuncaki survei cawapres versi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA. Golkar tak malu membuka peluang duet Ical-Jokowi di Pilpres 2014.

"Apakah Jokowi ada kemungkinan dipasangkan dengan capres ARB, dapat saya tegaskan kemungkinan itu ada dan sangat terbuka," kata Ketua DPP Golkar, Hajriyanto Y Tohari, saat berbincang, Senin (18/3/2013).

Memang LSI Denny JA juga menilai pasangan Ical-Jokowi cukup tangguh bahkan diprediksi bisa mengalahkan pasangan Megawati-Jusuf Kalla (JK) yang disebut mulai mempersiapkan diri, dan Prabowo-Hatta yang diperhitungkan akan maju dari koalisi PD-PAN, dan Gerindra.

Namun Jokowi sendiri sudah menolak dipasang-pasangkan dengan siapapun di Pilpres 2014. Jokowi juga menolak memikirkan Pilpres, dia ingin fokus membenahi Jakarta.

"Saya nggak mau mikirin itu, saya mikir macet, banjir, rumah susun, kampung deret," kata Jokowi saat menghadiri acara di SMESCO, Jakarta, kemarin.

PDIP sendiri sampai saat ini juga masih menutup pintu bagi Jokowi ke Pilpres 2014. PDIP menghendaki Jokowi fokus mengurus masalah di Jakarta hingga tuntas periode kepemimpinannya bersama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Lalu sampai kapan Jokowi jadi rebutan? Apakah Jokowi akan tetap bertahan di kursi DKI-1 dihadapkan iming-iming meningkatnya elektabilitas dan popularitas? Hanya Jokowi yang tahu jawabannya, jelang Pemilu 2014 kelak.


Sumber :
news.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar