Popularitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) terus menanjak
menjelang Pemilu 2014. Semakin memuncaki survei capres maupun cawapres,
Jokowi pun semakin jadi rebutan sejumlah kandidat capres.
Pekan
lalu, 7 purnawirawan jenderal TNI termasuk Jenderal Purnawirawan Luhut
Pandjaitan menawarkan 6 nama kandidat capres ke Presiden SBY.
Mengejutkan, nama Jokowi masuk dalam jajaran tokoh yang dipandang layak
jadi capres bersama Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, Mahfud MD,
Aburizal Bakrie, dan Jusuf Kalla.
Tak hanya itu saja, mereka
juga akan terus memantau elektabilitas Jokowi dan 5 kandidat capres
lainnya. Para purnawirawan jenderal merasa perlu memastikan pemimpin
Indonesia ke depan mampu meneruskan program Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY).
Sejumlah parpol pun mulai melirik-lirik Jokowi
sebagai kandidat capres maupun cawapres pendamping jago mereka. Seperti
PAN yang membuka peluang duet Hatta-Jokowi, politikus PD yang
memunculkan spekulasi Gita Wirjawan-Jokowi, hingga Partai Gerindra yang
melirik Jokowi menjadi salah satu kandidat cawapres Prabowo Subianto.
Yang
paling terkini, Partai Golkar tanpa malu-malu mengungkap
ketertarikannya kepada 'anak ajaib' Jokowi yang memuncaki survei
cawapres versi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA.
Golkar tak malu membuka peluang duet Ical-Jokowi di Pilpres 2014.
"Apakah
Jokowi ada kemungkinan dipasangkan dengan capres ARB, dapat saya
tegaskan kemungkinan itu ada dan sangat terbuka," kata Ketua DPP Golkar,
Hajriyanto Y Tohari, saat berbincang, Senin (18/3/2013).
Memang
LSI Denny JA juga menilai pasangan Ical-Jokowi cukup tangguh bahkan
diprediksi bisa mengalahkan pasangan Megawati-Jusuf Kalla (JK) yang
disebut mulai mempersiapkan diri, dan Prabowo-Hatta yang diperhitungkan
akan maju dari koalisi PD-PAN, dan Gerindra.
Namun Jokowi sendiri
sudah menolak dipasang-pasangkan dengan siapapun di Pilpres 2014.
Jokowi juga menolak memikirkan Pilpres, dia ingin fokus membenahi
Jakarta.
"Saya nggak mau mikirin itu, saya mikir macet, banjir,
rumah susun, kampung deret," kata Jokowi saat menghadiri acara di
SMESCO, Jakarta, kemarin.
PDIP sendiri sampai saat ini juga masih
menutup pintu bagi Jokowi ke Pilpres 2014. PDIP menghendaki Jokowi
fokus mengurus masalah di Jakarta hingga tuntas periode kepemimpinannya
bersama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Lalu sampai kapan Jokowi
jadi rebutan? Apakah Jokowi akan tetap bertahan di kursi DKI-1
dihadapkan iming-iming meningkatnya elektabilitas dan popularitas? Hanya
Jokowi yang tahu jawabannya, jelang Pemilu 2014 kelak.
Sumber :
news.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar