Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memandang cara terampuh untuk
mengatasi peristiwa kebakaran di Ibu Kota adalah dengan menempatkan alat
pemadam di titik-titik rawan. Selain itu, tingkat pemahaman masyarakat
juga perlu digenjot untuk menekan tingginya potensi kebakaran tersebut.
Beberapa
pekan ini, sedikitnya terjadi tiga kebakaran di tiga wilayah Jakarta.
Seluruhnya terjadi di permukiman padat penduduk yang akses jalannya
sangat sempit untuk dilewati mobil pemadam.
Sadar akan hal itu,
Jokowi langsung memerintahkan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran untuk
bereaksi cepat. Salah satunya dengan menerjunkan pemadam kebakaran
berjenis sepeda motor.
"Saya perintahkan disiapin motor pemadam di tempat-tempat rawan dan padat penduduk karena masalah kebakaran ini enggak akan rampung kalau enggak disiapin alat pemadam dan diberi pemahaman ke warganya," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (18/3/2013).
DKI
Jakarta sebenarnya cukup beruntung karena memiliki alat pemadam
alternatif. Untuk pemadam berjenis sepeda motor, DKI memiliki sekitar
200 unit, ditambah tiga unit alat pemadam yang bernama pawang geni.
Menurut
Jokowi, seluruh unit pemadam sepeda motor itu telah disebar di titik
yang ditentukan. Di sisi lain, pemadam jenis motor dan pawang geni
terkadang masih terbentur sulitnya menuju lokasi kebakaran yang berada
di gang-gang sempit.
"Itu problemnya, kita perlu jalan selebar 2-3
meter, jangan kan mobil, motor pemadam saja susah kalau masuk ke
gang-gang. Makanya, saya minta pawang geni diperamping, biar bisa
masuk-masuk gang," ujarnya.
Jokowi sebelumnya juga mendesak PLN
untuk memutus aliran listrik ilegal yang ditengarai selalu jadi pemicu
terjadinya kebakaran. Di luar itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga
berencana menambah alat pemadam yang pengadaannya melalui mekanisme
lelang.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar