Senin, 11 November 2013

Skenario Pencapresan PDI-P Versi Hanta Yudha

Pengamat politik Hanta Yudha mengatakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) hanya memiliki dua skenario untuk menghadapi pilpres 2014. Skenario pertama menjadikan Megawati Sukarnoputri sebagai capres berpasangan dengan Joko Widodo (Jokowi).
Skenario kedua, mengusung Jokowi sebagai capres berpasangan dengan figur lain. "Skenarionnya Megawati dengan Jokowi atau Jokowi dengan siapa," kata Hanta, Senin (11/11/2013).
Untuk mengusung pasangan Megawati-Jokowi, PDI-P akan mempertimbangkan sejumlah hal.
Pertama, kata Hanta, melihat hasil perolehan suara di pileg 2014. Jika perolehan suara PDI-P menembus angka presidential treshold 20 persen, maka kemungkinan mengusung kembali Megawati sebagai capres terbuka lebar.
Sebaliknya jika PDI-P tidak mampu menembus ambang batas presiden, maka kemungkinan besar mereka akan mengusung Jokowi sebagai capres. "Kalau perolehan suara partai tinggi bisa saja Megawati-Jokowi yang diusung," ujar Hanta.
Pertimbangan kedua, PDI-P akan mengukur peluang kemenangan Megawati dan Jokowi. Dalam hal ini Hanta meyakini partai tersebut akan menggunakan mekanisme survei untuk mengukur elektabilitas Megawati-Jokowi atau Jokowi dan calon lain. "PDI-P akan melihat potensi kemenangan yang paling besar dari dua pasangan itu," kata Hanta.
Terakhir, kandidat capres-cawapres PDI-P akan ditentukan dari hasil komunikasi politik antar elite partai. Dalam konteks ini, kata Hanta, PDI-P akan mempertimbangkan secara masak siapa figur cawapres yang akan mereka usung untuk mendampingi Megawati atau Jokowi. "Cawapres masih akan menjadi perhatian PDI-P," ujarnya.
Melihat berbagai hasil survei, sulit bagi PDI-P melepaskan diri dari figur Jokowi. Hanta mengatakan PDI-P sebaiknya melibatkan Jokowi dalam format capres-cawapres pemilu 2014.
Friksi di internal PDI-P soal pencapresan Jokowi bisa saja terjadi. Namun, menurut Hanta, friksi itu hanya mungkin terjadi apabila Jokowi maju sebagai capres tanpa restu dari Megawati. Sepanjang direstui, maka soliditas internal PDI-P akan terjaga. "Megawati adalah pemegang kunci soliditas PDI-P," ujarnya.

Catatan :
Skenario di atas masih mengundang pertanyaan jika PDI-P mengumumkan pencapresan Jokowi sebelum Pemilihan Legeslatif digelar.

Sumber :
republika.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar