Tak
cuma publik saja yang mengecam komentar Wakil Ketua Umum Demokrat soal
kebakaran 1.000 rumah di kawasan Kelapa Gading. Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDI-P) juga sewot dengan Nurhayati.
Ketua
Dewan Pimpinan Pusat PDI-P Eva Kusuma Sundari balik menilai peristiwa
kebakaran itu tak lepas dari warisan Gubernur sebelum yang didukung
Demokrat, yaitu Fauzi Bowo (Foke).
Eva menekankan era Foke
merupakan faktor penyebab seperti tidak adanya sistem peringatan dini
kebakaran di perkampungan sehingga yang tidak bisa dicegah dan sulitnya
akses mobil pemadam ke lokasi.
Pernyataan negatif petinggi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf
terhadap kinerja Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang baru
setahun menjabat telah mengundang reaksi keras di masyarakat.
Ditanya tentang motif politik Nurhayati, Eva enggan memprediksi. “Ini
soal frame berpikir, jika nyari jeleknya saja pasti ya nemu,” kata Eva
kepada detikcom, Selasa (22/10/2013).
“Kan bukan Jokowi yang membakar
rumah seperti yang beliau jawab soal Foke bukan sebagai pembakar. Tapi
Jokowi seperti kena getah dari kebijakan gubernur sebelumnya yang
membiarkan orang bikin rumah tidak memenuhi syarat dan rawan kebakaran,"
ujar Eva membeberkan.Anggota Komisi Hukum DPR ini mengibaratkan Jokowi mewarisi ilalang
kering dari Foke yang setiap saat ada pemicu akan mudah terbakar.
"Warisan, salahkan yang mewariskan dong,” kata Eva dengan ketus.
Eva
menyebut Nurhayati tidak melakukan analisa utuh sebelum berkomentar.
“Oposisi terhadap gubernur DKI tapi menggunakan data statis, tanpa
analisa utuh dan komprehensif mana asap mana api, salah menyebut asap
sebagai api.”
Dia melihat saat ini ada dua langkah besar yang
masih dinantikan warga ibu kota dari Jokowi yaitu penanganan masalah
banjir dan macet. “Untuk dua masalah klasik itu belum tampak perubahan
walau semua orang tahu Jokowi-Ahok sudah mulai mengurai benang
kusutnya," tutur Eva.
Politisi PDI-P yang duduk di DPRD DKI
Jakarta, Dwi Rio Sambodo juga memberikan penilaian senada. Menurutnya
pernyataan Nurhayati justru malah makin membuka mata masyarakat atas
keburukan kinerja Foke saat memimpin Jakarta.
“Kebakaran saat ini
gak terlepas dari kinerja Foke. Jadi kalau Nurhayati bilang ada jasa
Foke, ya kebakaran ini, sebab itu terjadi karena penataan ibu kota yang
tidak pernah dilakukan Foke dengan baik," tegas Dwi kepada detikcom,
Selasa (22/10/2013).
Sama halnya dengan banjir, Dwi melanjutkan,
gedung-gedung bebas berdiri tanpa ditertibkan izinnya. Rio mengingatkan,
masa kerja satu tahun yang baru dilalui Jokowi terlalu pendek untuk
memperbaiki Jakarta yang amburadul sebab tak diurus dengan baik oleh
pemimpin terdahulu.
Tudingan Nurhayati ke Jokowi juga membuat politisi Gerindra di DPRD DKI
angkat suara. Muhammad Sanusi menyatakan pemetaan daerah rawan kebakaran
yang malah tidak pernah selesai dari era Foke justru baru rampung
setelah tampuk pemerintahan ada pada Jokowi.
Rata-rata daerah
rawan kebakaran yang juga padat penduduk itu tidak ada fasilitas sumber
air dan hidran di pinggir jalan yang mempermudah petugas pemadam. "Sudah
dari masa Foke diingatkan, kenapa ada hidrannya tapi air tak disuplai.
Enggak ada pengawasannya,” ujar dia, Selasa (22/10/2013).
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar