Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan mengundang berbagai kalangan
akademisi untuk membicarakan penggantian Jalan Merdeka Utara menjadi
Jalan Soekarno dan Jalan Merdeka Selatan diubah sebagai Jalan Hatta.
"Suratnya
kalau sudah sampai di meja saya, tentu akan saya bahas dengan
dinas-dinas terkait dan saya akan undang berbagai kalangan akademisi
misalnya ahli sejarah maupun tokoh masyarakat untuk membicarakan
mengenai penggantian dua nama jalan tersebut," ujar Jokowi di Balai
Kota, Jakarta, Rabu (9/10/2013).
Jokowi berkata, hal tersebut
dilakukan karena ia ingin melihat segi historis dan filosofis perubahan
nama jalan di kawasan Istana Negara yang merupakan usulan dari Panitia
17. "Nanti dilihat historisnya seperti apa, sisi filosofisnya itu
bagaimana. Karena ini penghargaan terhadap tokoh besar kita Bung Karno
dan Bung Hatta," kata Jokowi.
Sebelumnya, Ketua Panitia 17,
Jimly Asshidiqie mengatakan Jokowi tidak perlu mengajukan penggantian
nama jalan kepada Presiden untuk diresmikan. Karena itu sesuai dengan
Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 25 Tahun 1995 tentang Pengembangan
Kawasan Medan Merdeka di wilayah DKI Jakarta.
"Di dalam Keppres
tersebut tidak ada ketentuan yang menyebutkan bahwa itu diputuskan
presiden, jadi berlaku umum sehingga cukup Gubernur saja," ujar Jimly di
Jakarta, Selasa (8/10/2013).
Namun, Jokowi harus bertemu dengan
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi sebagai ketua
pengarah. "Selain itu Jokowi harus sowan dulu ke Presiden sebelum
meresmikan nama jalan," kata dia.
Ia mengatakan pihaknya sudah
menyepakati Jalan Merdeka Utara menjadi Jalan Soekarno dan Jalan Merdeka
Selatan diubah menjadi Jalan Hatta "Dua nama jalan itu saja dulu, lalu
tambah satu nama taman di kawasan Monas yang menjadi Taman Merdeka,"
tutupnya.
Sumber :
republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar