Daniel Teguh Ismanto, sekretaris jenderal ormas ini, menyatakan deklarasi yang dilakukan di Jawa Timur tersebut adalah yang kedua setelah yang pertama dilakukan di Jakarta. "Jawa Tengah sudah terbentuk.
"Sistemnya kolektif kolegial, bukan kayak partai," kata Daniel. Dia juga mengatakan keanggotaan di JPK ini memang bukan orang partai. "Yang mau masuk JPK harus melepas dulu kepartaiannya. Orang partai tidak ada, pensiunan partai yang ada," katanya. Daniel mengklaim bahwa keberadaan JPK di Jawa Timur sudah merambah sampai 38 kabupaten dan kota. "Sudah ada 38 Dewan Pelopor Kabupaten yang terbentuk," katanya. Di Jawa Tengah saja, kata Daniel, baru 28 yang terbentuk dari 35 daerah yang ada.
Daniel mengatakan JPK dipandang perlu dibentuk di Jawa Timur karena Jawa Timur mempunyai sejarah juang Bung Tomo. "Kami juga sedang berjuang agar bagaimana Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mau mencalonkan Jokowi sebagai presiden," katanya. Daniel mengaku optimistis PDI-P akan mencalonkan Jokowi sebagai presiden. "PDI-P sebagai pitik walik. Kami optimistis. Tanda-tandanya sudah jelas," katanya.
Pantauan Tempo di Museum NU, acara deklarasi JPK Jawa Timur ini juga diwarnai dengan pembacaan petisi DKD JPK. Dalam petisi itu disebutkan DKD JPK serta anggota JPK Jawa Timur mendesak kepada DPP PDI-P untuk mencalonkan Jokowi sebagai presiden sebelum pemilihan legislatif. Sekretaris DKD JPK Jawa Timur Hariyawan Nugroho optimistis Jokowi bisa diterima di Jawa Timur. "Banyak dukungan mengalir," kata pria kelahiran Yogyakarta ini.
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar