Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang dibuat
pemerintah Indonesia belum sepenuhnya dinikmati warga miskin. Sebagian
warga Indonesia masih banyak belum menerima kartu pengambilan BLSM,
sehingga mereka tidak bisa mencairkan uang sebesar Rp 300 ribu ke kantor
pos terdekat.
Uniknya, warga yang sudah meninggal ataupun yang
telah pindah malah masih terdaftar di beberapa daerah. Menanggapi hal
itu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak mau mencampuri
permasalahan itu.
Pria yang sering disapa Jokowi ini tidak ingin ikut campur atas berbagai masalah yang terjadi dalam program BLSM itu.
"Loh,
itu kan yang bagikan pemerintah pusat. Tanyakan ke sanalah," ujarnya
seraya mengangkat kedua tangannya. Sikap tegas Jokowi itu disampaikannya
usai menghadiri acara HUT DKI Jakarta yang ke 486 yang diselenggarakan
oleh Korps Pegawai Negeri (KORPRI), di Monas, Jakarta Pusat, Minggu
(30/6/2013).
Jokowi kembali menegaskan, dari awal dirinya memang tidak
setuju dengan mekanisme dan tata cara pembagian bantuan itu karena
melihat banyak data penduduk yang masih amburadul. Tapi sekali lagi, dia
memilih tak menanggapi terlalu jauh apa yang bukan tugasnya.
"Kalau tidak merata, seharusnya sebelum dibagikan datanya sudah akurat, jadi tepat sasaran lah," ungkap Jokowi.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar