Berbicara bersama Mahfud MD di seminar mengenai kepemimpinan di
Universitas Islam Indonesia membuat Jokowi harus menjawab pernyataan
yang mendorongnya maju menjadi calon presiden. Rosiana Silalahi,
moderator seminar berjudul "Memimpin dengan Hati" itu malah bergurau
menjodohkan dua nama sebagai pasangan di Pilpres 2014.
"Buya
Syafii, silahkan pilih mana yang RI 1 dan RI 2," kata dia kepada Buya
Syafii Maarif yang juga menjadi pembicara di seminar merujuk pada sosok
Mahfud dan Jokowi, Jumat 28 Juni 2013. Saat mendapat giliran bicara Buya
Syafii menyatakan tidak akan memenuhi permintaan Rossi. "Moderatornya
kurang ajar, saya ditodong," Buya Syafii bergurau.
Mantan
Ketua Umum PP Muhammadiyah itu kemudian mengulas singkat karakter calon
presiden idaman publik, yakni mampu bertindak nyata untuk persoalan
rakyat dan jujur serta anti pencitraan. "Hanya itu ukurannya, IPK 4
bukan indikator," kata dia.
Namun, dia buru-buru menambahkan
IPK capres sebaiknya tidak tiga ke bawah. Saat dia bertanya ke Mahfud
berapa IPK saat kuliah, mantan Ketua MK itu menjawab "IPK saya dulu
3,8." Giliran Jokowi, jawabannya "Dua saja tidak ada."
Pada
sesi tanya jawab, sejumlah peserta seminar menyatakan dukungan untuk
Mahfud dan Jokowi maju di Pilpres 2014. Seorang peserta malah bertanya
ke Jokowi, "apabila bersama Mahfud jadi penghuni istana kepresidenan,
bagaimana konsep blusukan untuk konteks wilayah Indonesia?"
Menanggapi itu Jokowi meyatakan saat ini dia masih menjadi Gubernur DKI
Jakarta yang berkosentrasi menuntaskan masalah-masalah rumit di Ibu
Kota. "Di mana-mana saya digosok-gosok, dipanas-panasi, jawaban saya
selalu begini," kata dia.
Soal model blusukan jika menjadi
presiden, Jokowi menjawab enteng "Tanya ke presiden. Saya Gubernur DKI,
blusukannya ke Cakung, Pondok Indah, dan sekitarnya."
Rossi
sempat belum puas memancing Jokowi. Dia bertanya "Kalau demi rakyat
bagaimana pak?" Kehabisan kata, Jokowi mengulangi jawaban tadi.
"Sekarang saya Gubernur DKI, tanya saja soal Pluit," ujar dia yang
memancing mayoritas peserta seminar terpingkal-pingkal.
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar