Kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuai penolakan dari mahasiswa
di Bandung. Mereka yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim
Indonesia (KAMMI) yang berafiliasi ke Partai Keadialn Sejahtera (PKS) melakukan unjuk rasa di perempatan Jalan Gatot
Subroto-Jalan Laswi.
Dalam aksinya sejumlah mahasiswa itu
menyatakan sikap terhadap kedatangan presiden ini.
Seperti dikatakan
Ketua PD KAMMI Bandung Julhayadi, belum genap kinerja 100 hari Jokowi
praktiknya banyak kebijakan yang dianggap merugikan rakyat. Pemerintah
seharusnya bekerja dengan total atas nama rakyat dan bukan demi
pencitraan semata.
"Kami sebagai mahasiswa menolak atas kinerja
pemerintah yang penuh dengan pencitraan. Sehingga apa yang dilakukan
bukan substansi untuk rakyat, tapi pembodohan dan pembohongan untuk
rakyat," katanya di sela aksi, Senin (12/1/2015).
Salah satu contoh
yakni, Jokowi dengan gegabah menaikkan harga kebutuhan pokok, dari mulai
BBM, gas elpiji, listrik, tarif transportasi umum dan lainnya. Rakyat
kebingungan dengan kebijakan yang tidak menentu, karena harga tidak
stabil meski beberapa saat kemudian BBM diturunkan.
Di samping
itu pengisian pos negara seharusnya netral dan jauh dari intervensi
politik. Pada kenyataannya Jokowi seolah bagi-bagi jabatan kepada orang
terdekat. Sebut saja penentuan jaksa agung dan Kapolri.
KAMMI
meminta Jokowi menghentikan kinerja pencitraan. Jangan jadikan kebijakan
negara sebagai percobaan, tolak intervensi politik atas lembaga negara
yang seharusnya netral, tolak neoliberalisme di Indonesia dan tolak
intervensi asing.
Dalam aksinya, para mahasiswa mengusung poster bertuliskan "Turunkan BBM, harga elpiji, listrik" dan "Bandung Tolak Jokowi".
Aksi
damai itu dijaga puluhan kepolisian. Meski aksi dilakukan di
persimpangan jalan, namun tidak menghambat arus lalu lintas sekitar.
Massa ini melakukan aksi di radius 1 kilometer tempat Jokowi berkegiatan
di kawasan The Trans Luxury Hotel. [merdeka]
terimakasih :)
BalasHapuss.id/5Fz