Senin, 12 Januari 2015

Sayap PKS Sambut Jokowi dengan Demo

Kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuai penolakan dari mahasiswa di Bandung. Mereka yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) yang berafiliasi ke Partai Keadialn Sejahtera (PKS) melakukan unjuk rasa di perempatan Jalan Gatot Subroto-Jalan Laswi.
Dalam aksinya sejumlah mahasiswa itu menyatakan sikap terhadap kedatangan presiden ini.
Seperti dikatakan Ketua PD KAMMI Bandung Julhayadi, belum genap kinerja 100 hari Jokowi praktiknya banyak kebijakan yang dianggap merugikan rakyat. Pemerintah seharusnya bekerja dengan total atas nama rakyat dan bukan demi pencitraan semata.
"Kami sebagai mahasiswa menolak atas kinerja pemerintah yang penuh dengan pencitraan. Sehingga apa yang dilakukan bukan substansi untuk rakyat, tapi pembodohan dan pembohongan untuk rakyat," katanya di sela aksi, Senin (12/1/2015).
Salah satu contoh yakni, Jokowi dengan gegabah menaikkan harga kebutuhan pokok, dari mulai BBM, gas elpiji, listrik, tarif transportasi umum dan lainnya. Rakyat kebingungan dengan kebijakan yang tidak menentu, karena harga tidak stabil meski beberapa saat kemudian BBM diturunkan.
Di samping itu pengisian pos negara seharusnya netral dan jauh dari intervensi politik. Pada kenyataannya Jokowi seolah bagi-bagi jabatan kepada orang terdekat. Sebut saja penentuan jaksa agung dan Kapolri.
KAMMI meminta Jokowi menghentikan kinerja pencitraan. Jangan jadikan kebijakan negara sebagai percobaan, tolak intervensi politik atas lembaga negara yang seharusnya netral, tolak neoliberalisme di Indonesia dan tolak intervensi asing.
Dalam aksinya, para mahasiswa mengusung poster bertuliskan "Turunkan BBM, harga elpiji, listrik" dan "Bandung Tolak Jokowi".
Aksi damai itu dijaga puluhan kepolisian. Meski aksi dilakukan di persimpangan jalan, namun tidak menghambat arus lalu lintas sekitar. Massa ini melakukan aksi di radius 1 kilometer tempat Jokowi berkegiatan di kawasan The Trans Luxury Hotel.  [merdeka]

1 komentar: