Kesimpangsiuran kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi kembali
terjadi. Apalagi Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro meminta kenaikan
harga BBM subsidi jangan ditebak-ditebak.
Sebelum Wapres Jusuf Kalla (JK) menyatakan kenaikan harga BBM Bersubsidi akan terjadi pada bulan November ini, namun pernyataan ini
langsung dipertanyakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang
menyatakan belum ada keputusan tepat untuk menaikkan harga BBM Bersubsidi.
"Enggak usah nebak-nebak," kata Bambang di Gedung DJP Kemenkeu, semalam.
Terkait pernyataan Wapres JK yang menyatakan kenaikan harga BBM
subsidi dilakukan pada bulan November, Bambang tidak berkomentar.
Dirinya hanya memastikan kenaikan terjadi sebelum akhir tahun 2014.
"Ya silakan (naik di November), kita tunggu saja. Saya sudah bilang sebelum akhir tahun 2014," kata Bambang.
Disisi lain, peluncuran kartu sakti yang dilakukan Presiden Jokowi,
menurut Bambang hal ini sebagai bentuk realisasi janji kampanye
Jokowi-JK dan belum terkait dengan rencana kenaikan harga BBM subsidi.
"Tadi sudah uji coba, apakah kartunya bisa berjalan dengan benar dan
lebih memanfaatkan ke sana. Karena Presiden inginkan program ini
berjalan benar. Karena inikan janji presiden waktu kampanye. Ketika itu
tidak bicara kartu pintar dan sehat karena BBM. Jadi presiden ingin
janji kampanye itu bisa sampai melalui peluncuran kartu ini,"
pungkasnya. [okezone]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar