Tekad sejumlah warga Jakarta Selatan yang tergabung dalam Masyarakat
Peduli MRT (MPMRT) untuk menggagalkan proyek pembangunan jalur Mass
Rapid Transit (MRT) layang melewati wilayah Sisingamangaraja-Lebak Bulus
masih berlanjut. Bahkan, penolak MRT Layang ini sempat menyambangi
Kantor DPP PDI Perjungan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Menurut
Alex Taroreh, salah seorang anggota MPMRT, pertemuan di kantor DPP
PDI-P dilakukan pada Senin (3/6/2013). Saat itu, kata Alex, pihaknya
disambut Sekjen PDI-P Tjahjo Kumolo yang didampingi 5 anggota DPRD DKI
Fraksi PDI-P.
"Kami sudah rapat di PDI-P Lenteng Agung dipimpin
Pak Tjahjo Kumolo dan ada anggota DPRD dari PDI-P. Katanya mau ketemukan
kita dengan Pak Jokowi," kata Alex, Rabu (12/6/2013).
Mengenai
siapa lima anggota DPRD yang menemui warga, Alex mengaku lupa. Namun,
pada intinya, kata dia, PDI-P tidak bisa mengintervensi Jokowi. "Pak
Kumolo yang pimpin rapat yang katakan itu," jelas Alex.
Tjahjo Kumolo yang dikonfirmasi Kompas.com
membenarkan adanya pertemuan tersebut. Dia berjanji akan menyampaikan
keinginan warga tersebut kepada Jokowi sebagai kader PDI-P. "Benar,
beberapa waktu yang lalu delegasi warga ke DPP saya terima. Intinya
pengaduan warga tersebut akan disampaikan ke Pak Jokowi selaku kader
partai/kader perjuangan. Saya juga menyarankan untuk menemui langsung ke
Pemerintah Provinsi DKI atau pengaduan melalui DPRD," kata Tjahjo
melalui Blackberry Messenger-nya.
Untuk diketahui, MRT Jakarta
akan menghubungkan Lebak Bulus hingga Kampung Bandan. Proyek ini
diperkirakan akan menghabiskan dana Rp 12,5 triliun. Nantinya jalur MRT
akan terdiri dari jalur layang dan bawah tanah. Untuk jalur layang
adalah rute yang menghubungkan Lebak Bulus-Sisingamangaraja, sedangkan
rute bawah tanah yaitu rute Sisingamangaraja-Kampung Bandan.
Untuk
jalur layang yang menghubungkan Lebak Bulus hingga Sisingamangraja
inilah yang mendapat protes dari warga Jakarta Selatan, terutama yang
bermukim di Jalan Fatmawati, Panglima Polim, dan Cipete, selaku warga
yang permukimannya nanti akan dilalui jalur MRT layang. Mereka khawatir
dengan adanya MRT layang, usaha mereka akan menurun, menciptakan
titik-titik kekumuhan dan kemacetan di kawasan itu.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar