Senin, 03 November 2014

Jokowi tak Membantah Subsidi BBM Dialihkan ke Tiga Kartu Sakti

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemungkinan akan mengalihkan anggaran subisidi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk jaminan sosial berbentuk Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Sayangnya, Jokowi tak melontarkannya secara tegas.
"Ini untuk kesejahteraan kok. Menjaga daya beli dan yang jelas kita alihkan untuk memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis," kata Jokowi seusai meluncurkan tiga kartu sakti-nya di Kantor Pos, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (3/11/2014).
Jokowi menuturkan, peluncuran tiga kartu sakti ini masih berada pada tahap awal. Sebab, kartu-kartu tersebut baru disalurkan kepada warga DKI. Jokowi memastikan anggaran akan segera ditambah agar ketiga kartu tersebut dapat dinikmati seluruh masyarakat dari Sabang sampai Merauke. Namun, dari mana penambahan anggaran tersebut sama sekali tak disinggung, termasuk kemungkinan penggunaan dari penaikan BBM akhir 2014 mendatang.
"Ini step pertama, disalurkan dulu di Jakarta. Bisa saja kalau memang anggarannya akan kita gedein agar dua hal ini bisa dipegang masyarakat, pendidikan, dan kesehatan. Ini adalah bentuk pelayanan yang diperluas," tambah Mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Suami Iriana ini menambahkan, program kartu sakti akan terus dipantau dan dievaluasi kementerian terkait. Baik fasilitas dan pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit kepada penerima KIS, maupun pembagian dana KIP oleh pihak sekolah kepada para siswa.
"Koreksi pasti ada. Dalam pelayanan, mungkin. Ini kita kan belum mengerti. Apakah kurangnya ruangan di rumah sakit. Tetapi yang jelas sekarang masyakarat sudah bisa mengakses pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan," tutup dia.
Dalam peluncuran kartu tersebut, Jokowi ditemani ibu negara, Iriana Widodo dan beberapa menteri Kabinet Kerja, di antaranya Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, dan Menteri Pendidikan Anies Baswedan.   [metrotvnews]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar