Presiden Joko Widodo ingin Kantor Kepresidenan diperkuat. Jokowi mengisi
lingkaran dalam Istana dengan Menteri Sekretaris Negara, Kepala
Bappenas, Menteri Sekretaris Negara, dan Kepala Staf Kepresidenan.
Sekretaris
Kabinet Andi Widjajanto memaparkan dalam tiga bulan ke depan lembaga
Kantor Kepresidenan akan ditata ulang.
Kantor Kepresidenan tidak lagi
hanya terdiri dari Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet seperti
pada jaman Susilo Bambang Yudhoyono.
Kantor Kepresidenan Jokowi
rencananya terdiri dari empat pejabat yang berkantor di lingkungan
Kompleks Istana Kepresidenan. Mereka adalah Mensesneg Pratikno, Kepala
Bappenas/Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Adrinof Chaniago,
Andi, dan Kepala Staf Kepresidenan yang belum ditunjuk,
Dasar
hukum struktur kelembagaan yang baru saat ini sedang disusun bersama
oleh Setneg, Setkab, dan Kementerian Aparatur Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi dan ditargetkan beroperasi penuh pada
Februari 2015.
"Ini masih ditata Peraturan Presiden-nya, disusun
bersama KemenPAN-RB. Targetnya pada Februari 2015, Kantor Kepresidenan
sudah beroperasi penuh," kata Andi di Kantor Presiden, Senin
(3/11/2014).
Andi, yang baru dilantik Senin pagi dalam acara yang
tertutup untuk media, mengatakan Jokowi memutuskan mempertahankan
posisi Seskab karena jabatan Kepala Staf Kepresidenan belum bisa
diciptakan dalam waktu dekat.
Selain bekerja bersama Mensesneg,
Seskab juga diberikan tugas memimpin Unit Kerja Presiden bidang
Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan yang sebelumnya dilaksanakan
oleh Ketua UKP4.
Dia menjamin kewenangan dan tugas Seskab tidak
akan tumpang tindih dengan kewenangan dan tugas Mensesneg. Kedua pejabat
akan berkoordinasi melayani Presiden dan para anggota kabinet dalam
melaksanakan tugas mereka.
"Karena itu kami memilih kantornya dempet. Ada satu connecting door, saya bisa langsung ke ruang Mensesneg," kata Andi.
Kantor
Andi dan Pratikno terletak di gedung utama Kompleks Kementerian
Sekretariat Negara. Adapun Adrinof mengisi ruang kerja di Kantor
Presiden yang sebelumnya digunakan oleh Sudi Silalahi selama membantu
SBY sebagai Mensesneg. [bisnis]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar