Nasib rencana pembangunan jembatan selat sunda (JSS) yang digagas
pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) nampaknya tidak akan
dilanjutkan oleh pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil menegaskan, pemerintah
memutuskan tidak melanjutkan proyek Jembatan Selat Sunda (JSS).
Keputusan ini diambil karena megaproyek tersebut tidak seirama dengan
konsep pembangunan maritim yang digagas pemerintahan Presiden Joko
Widodo.
"(Jembatan Selat Sunda) itu kan masih ide dan wacana. Ditambah
sekarang tidak sejalan dengan konsep doktrin kemaritiman," ujarnya saat
ditemui di Kantornya, Jakarta, Senin (3/11/2014).
Pemerintah menyadari bahwa proyek ini melibatkan dana yang sangat
besar. Selain itu, proses perizinan juga dibutuhkan lintas kepala
daerah.
Dia punya alasan lain. Menurut Sofyan, kelanjutan megaproyek ini
sudah tidak jelas sejak pemerintahan sebelumnya. "Pemerintah sebelumnya
kan juga belum memutuskan go ahead," tuturnya.
Tidak berminatnya Jokowi melanjutkan rencana megaproyek ini sudah
terlihat sejak belum resmi menjadi presiden. Salah satu pertimbangannya,
dana yang sangat besar untuk menggarap proyek ini.
Proyek JSS menelan dana hingga Rp 200 triliun. Jembatan Selat Sunda
(JSS) tidak cukup menguntungkan bila hanya berupa jalan bebas hambatan
menghubungkan Pulau Sumatera dan Jawa. Dari hitung-hitungan awal,
megaproyek ini baru bisa balik modal dalam kurun 30 tahun.
"Kalau kita punya duit lagi, sudah kaya raya ya beda. Mau tiap pulau
disambungin dengan jembatan ya bisa saja," jelasnya di Balai Kota DKI
Jakarta, Kamis (14/8).
Jokowi lebih memilih mengoptimalkan jalur laut untuk digunakan
sebagai transportasi distribusi logistik. Setelah dihitung-hitung oleh
Jokowi, menggunakan transportasi air lebih menguntungkan dibandingkan
membangun jembatan.
Menurut Jokowi, negara manapun yang memiliki laut di wilayahnya lebih
didominasi laut, akan memaksimalkan jalur air sebagai jalur distribusi
logistik. Dia menambahkan, pembangunan dan pengembangan pelayaran ini
akan diikuti pembangunan dermaga. Jokowi berharap pengiriman logistik
antar pulau akan berjalan lancar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar