Presiden Joko Widodo (Jokowi) memulai Program Indonesia Pintar dengan meluncurkan Kartu Indonesia Pintar
(KIP) di Kantor Pos Pasar Baru, Jakarta Pusat. Dalam peluncuran
tersebut, bersama Anies Baswedan, Menteri Kebudayaan dan Pendidikan
Dasar dan Menengah, Jokowi membagikan 177 KIP pada warga yang hadir.
Anies
mengungkapkan karena pentingnya program ini maka program Indonesia
Pintar akan membangun sistem sambil menjalankannya. “Tahun ini kita
masih menggunakan anggaran yang ada untuk dua bulan ke depan. Tahun
depan pasti ada perubahan anggaran,” ujar Anies, Senin (3/11/2014).
Menurut
Anies angka yang diajukan pada tahun 2015 pasti akan berbeda tergantung
banyak hal misalnya penyesuaian subsidi. Anies juga menekankan bahwa
program Indonesia Pintar dan Indonesia Sehat bukan semata dilaksanakan
oleh kementerian.
“Ini adalah program pemerintah yang ditangani
langsung di bawah kantor presiden. Jadi kalau Bantuan Siswa Miskin (BSM)
dikelola kementerian maka KIP ini adalah sebuah transisi menjadi
program pemerintah yang terkait jaminan sosial,” ungkap Anies.
Pernyataan
Anies didukung oleh Menteri Sosial, Khofifah yang menyatakan bahwa
Program Indonesia Sehat dan Pintar harus dilihat secara menyeluruh.
“Jangan lihat secara kartu tapi secara programatis. Program Indonesia
Pintar melalui KIP, Program Indonesia Sehat melalui KIS,” ujar Anies.
Dengan
melihat dari kacamata tersebut maka program pemerintah untuk Indonesia
Pintar dan Sehat akan dapat lebih efektif. “Ini bukan sekadar kartu tapi
program yang lebih besar,” papar Anies.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar