Selasa, 04 November 2014

Gubernur Gorontalo Curhat ke Jokowi Karena Disumpahin Mati oleh Warganya

Dalam rapat koordinasi Kabinet Kerja 2014, sejumlah kepala daerah mencurahkan permasalahan yang dialami wilayahnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah satunya, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie yang curhat masalah persoalan listrik di Gorontalo.
"Pembangunan listrik di Gorontalo sudah 7 tahun hanya 2 kali dikerjakan, sisanya enggak selesai-selesai Pak. Dan (proyek pembangunan) itu masuk programnya ke Pak Jusuf Kalla waktu jadi Wapres pertama, enggak selesai-selesai," ujar Rusli di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/11/2014).
Dia mengatakan setiap hari di Gorontalo mengalami pemadaman secara bergilir lantaran pasokan listrik harus berbagi dengan Sulawesi Utara. Atas hal ini, Rusli kerap menerima SMS dengan kata-kata sumpah serapah dari rakyatnya karena kesal.
"Saya setiap hari mendapat SMS dari rakyat, sama dengan Pak jokowi nomor telepon saya dibagikan ke rakyat Gorontalo. Tiap hari rakyat SMS saya 'Gubernur hanya tidur, gubernur hanya jalan-jalan, kapan gubernur mati sama dengan listrik, itu sumpah dari rakyat Pak, mudah-mudahan Pak Gubernur mati sama dengan listrik Pak'. Itu karena kekesalan rakyat Gorontalo terhadap mati listrik," ungkap Rusli.
Rusli juga menyampaikan rencana pembangunan waduk di daerahnya kepada Jokowi. Menurutnya, rencana pembangunan waduk itu sebenarnya sudah ada sejak tahun 1998. Namun hingga sekarang belum juga terwujud
"Kami juga lagi merencanakan pembangunan waduk, itu fungsi cukup banyak. Pak Rahmat Gobel putra gorontalo sudah tahu persis itu sudah lama. Dari tahun 1998 sampai sekarang tidak selesai. Padahal itu fungsinya banyak, bisa untuk irigasi, untuk penanggulangan banjir dan untuk wisata," ujarnya.
Atas permasalahan itu, Jokowi pun langsung memerintahkan Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri ESDM Sudirman Said untuk mengatasinya. "Tolong permasalahan Gorontalo, Pak Menteri ESDM dan Ibu Menteri BUMN segera diselesaikan," ujar Jokowi.  [merdeka]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar