Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin, sempat dijagokan muncul dalam susunan kabinet di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK). Namun, Cak Imin belakangan mengaku ingin tetap fokus mengurus PKB, bukan karena stabilo merah KPK tetapi karena Jokowi tidak ingin ketua partai merangkap jabatan sebagai menteri.
"Ya, kalau saya ngotot boleh merangkap, tapi Pak Jokowi tidak mau. Itu kesepakatan," kata Cak Imin, saat ditemui di Kantor Pusat Nahdatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat, Minggu (26/10/2014).
Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) itu pada 21 Oktober 2014 berkicau di media sosial bahwa dia menolak untuk menjadi menteri.
"Kayaknya aku lebih memilih konsentrasi jadi ketua umum PKB, karena memang lebih baik tdk merangkap dg jabatan menteri.. Mohon dukungan", tulis Cak Imin dalam akun twitternya, @cakiminpkb dan @MuhaiminIskndr.
Lebih lanjut, Cak Imin mengatakan, Jokowi sebagai Presiden memiliki hak prerogratif untuk memilih sosok yang akan membantu pemerintahannya lima tahun kedepan. Jokowi, lanjut Imin, juga telah memilih empat kader partai berlambnag bola dunia yang dipimpinnya tersebut.
Meski demikian, dia enggan membeberkan siapa saja keempat nama itu. "Ditunggu saja kepastiannya pada pengumuman yang akan dilaksanakan hari ini. Empat kader PKB telah hampir pasti dan merupakan orang yang dipercaya oleh Pak Jokowi," kata dia. [vivanews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar