Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) akan
memperkenalkan atau mengumumkan para menterinya, Minggu (26/10/2014)
sore nanti. Perkenalan skuad dream team Jokowi-JK akan digelar secara
sederhana.
Mantan Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Andi Widjajanto mengungkapkan
Minggu sekitar pukul 16.00 WIB, Jokowi-JK akan memperkenalkan jajaran
menterinya kepada publik di halaman istana kepresidenan.
"Akan ada perkenalan kabinet yang diselenggarakan Minggu sore jam 4
di halaman istana, Istana Negara dan Istana Merdeka," ungkap Andi kepada
wartawan, di kompleks Istana Negara, Jakarta.
Andi menjelaskan maksud Jokowi-JK memperkenalkan para menterinya ke
publik. Perkenalan yang akan dilakukan Jokowi akan digelar dalam suasana
yang lebih rileks dan informal.
Bahkan para istri atau suami serta anak-anak para calon menteri akan turut hadir untuk diperkenalkan ke publik.
"Perkenalan lebih informal. Jokowi ingin suasana cair, saling
memperkenalkan diri. Suasana yang rileks. Jadi pengumuman jam 4 sore
minggu, sekaligus memberikan kesempatan membawa istri atau suami,"
tuturnya.
Sebelumnya, Andi juga mengatakan publik harus mengetahui proses dan
hasil pembentukan kabinet yang dilakukan Jokowi-JK selama ini. Karena
itu, pengumuman kabinet akan digelar sederhana di kompleks Istana
Kepresidenan.
"Pada dasarnya melakukan komunikasi ke publik bahwa prose penyusunan kabinet sudah selesai," ungkapnya.
Untuk pelantikan para menteri, menurut Andi, akan dilakukan pada
Senin pekan depan. "Pelantikan dilakukan segera mungkin hari Senin,"
jelasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham
Samad meminta Presiden Joko Widodo tak lagi memasukkan calon menteri
bermasalah sebagaimana hasil rekam jejak yang dilakukan KPK dan PPATK.
Sebelumnya dari 43 nama calon menteri yang disodorkan Jokowi pertama
kali, menurut KPK, ternyata ada delapan nama yang mendapat rapor merah
dan kuning. Demikian disampaikan Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas,
melalui pesan singkat, Jumat (24/10/2014).
"Konsekuensi kepemimpinan yang perlu diambil sebagai pilihan akhlak
politik ialah dengan ekstra hati-hati dalam memilah dan memilih
kabinetnya," ujarnya.
Busyro mengatakan, Jokowi harusnya menyadari kini tengah berada dalam
titik puncak tertinggi. Rakyat, tentu berharap besar adanya perubahan
yang terjadi.
Sebab selama ini rakyat selalu menjadi korban akibat budaya, sistem
dan proses politik yang menggasak hak-hak rakyat dan pengingkaran
terhadap prinsip kedaulatan rakyat yang ditegaskan dalam UUD Pasal 1
(ayat 2).
"Selain kompetensi, intelektualitas, juga penting dikedepankan rekam
jejaknya apakah bersih, independen dan teruji," kata Busyro. [tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar