Minggu, 26 Oktober 2014

Yang Heboh Karena Ditelepon Istana

CEO PT Tiran Group Andi Amran Sulaiman MP (46), yang dikabarkan diplot menjadi Menteri Pertanian di Kabinet Jokowi-JK, Minggu (26/10/2014) pagi, bertolak ke Jakarta.
"pesawat pertama pak, Pakai Garuda GA 611 ke Jakarta, kalau tidak salah sama istri dan 2 anaknya," kata A Faisal (41), petugas ticketing dan protokoler sejumlah tokoh di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.
Kepada Tribun, Faisal yang sudah 14 tahun bekerja di bagian ticketing Garuda di bandara itu, mengaku sempat mendengarkan Amran menelepon seseorang, dan mengatakan tadi malam dia dipanggil orang Istana ke Jakarta.
Faisal mengaku sudah lama mengenal Amran. "Dia masih belum ada rambut putihnya, dan baru urus racun tikus saya sudah kenal," kata Faisal yang mengaku sempat memotret Amran sesaat sebelum boarding ke Gate I Terminal Keberangkatan B andara Sultan Hasanuddin, tadi pagi.
Siang ini, Jokowi dan JK dijadwalkan memperkenalkankan 34 menteri di kabinetnya di Istana Negara.
Amran sendiri bukan orang baru di Tim Jokowi-JK. Di masa kampanye Pilpres lalu, Amran adalah Koordinator Tim Pemengangan Jokowi di Kawasan Timur Indonesia. Tim itu dinamai relawan Sahabat Rakyat.
Amran adalah insiyur pertanian Unhas, mantan direktur di PTPN XIV Sulawesi dan pemegang hak paten sekitar 8 racun pembasmi hama pertanian khususnya Tikus.
Bahkan hingga Minggu (26/10/2014) pagi, rumah mantan Koordinator Tim Relawan Sahabat Rakyat untuk Jokowi di Indonesia Timur ini, sudah ramai didatangi wartawan.
"Maaf, Puang Amran sudah berangkat ke Jakarta, habis salat subuh tadi Pak," kata Andi Nana Sulaiman, wanita muda yang mengaku sebagai adik bungsu Amran Sulaiman di sebuah rumah di Kompleks IDI Blok AG-II No 2, Panakkukang, Makassar, sekitar pukul 09.20 wita.
Seraya menggendong anak lelakinya yang baru berusia sekitar 2 tahun, Andi Nana juga menyebutkan bahwa sudah banyak wartawan yang ke Rumah kakaknya, sejak Jumat malam lalu.
•Yah, Tribun kan juga ada sama fotografernya malam itu," kata Nana.
Di rumah itu, tadi pagi memang sudah ada 3 kru wartawan Kompas TV. 1 kameramen, 1 presenter, dan 1 produser yang mengarahkan pengambilan gambar dan wawancara.
"Kompas TV sudah sejak pagi pak, itu mobilnya sdah ada," kata seorang pria paruh baya.
Selain Kompas TV, seorang wartawan dari Kantor Berita Antara juga sudah mewawancara keelrabat, sahabat dan orang di rumah yang terbilang besar itu.  [tribun]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar