Ketua Tim Transisi Presiden Joko Widodo (Jokowi),
Rini Mariani Soemarno, dipercaya menjabat sebagai Menteri Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) di Kabinet Kerja Jokowi. Penunjukan ini sekaligus mematahkan spekulai para "bangsat" yang menuduh Rini masuk dalam stabilo merah KPK, sebab Jokowi tidak akan mungkin berani menjadikan menteri dengan melawan apa yang telah direkomendasikan oleh KPK.
Wanita kelahiran
Amerika Serikat, 9 Juni 1958 ini sebelumnya pernah menjabat sebagai
Menteri Perindustrian dan Perdagangan era Kabinet Gotong Royong
(2001-2004).
Rini juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT
Kanzen Motor Indonesia, produsen motor asli dari Indonesia, yang
sebagian besar sahamnya dimilikinya.
Sarjana ekonomi lulusan 1981
dari Wellesley College, Massachusetts, Amerika Serikat ini dipercaya
Jokowi untuk memimpin Kementerian BUMN yang membawahi semua perusahaan
pelat merah. Setidaknya ada 141 perusahaan BUMN dan lebih dari 400 anak
perusahaan yang harus diurus.
"Dia adalah CEO di perusahaan yang
besar, dan pernah menjadi menteri perdagangan dan perindustrian. Dia
adalah pekerja yang cepat, salah, super cepat," ujar Jokowi saat
mengumumkan kabinetnya, Sabtu 26 Oktober 2014.
Saat ini, Rini
juga menjabat sebagai Komisaris Aora TV. Pada 2000-2001 menjabat sebagai
Presiden Direktur PT Semesta Citra Motorindo, dan pada 1998-2000
menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar