Presiden terpilih Jokowi diminta untuk memperhatikan perkembangan
pasar modal. Paling tidak ada lima hal yang harus jadi perhatian.
Diantaranya manufacture Indonesia rate, penyusunan dan perencanaan APBN,
kebijakan kenaikan harga BBM dan tidak melakukan akuisisi lahan untuk
infrastruktur, stock selection serta defisit transaksi berjalan.
"Saya masih positif, outlook masih oke 12 persen tapi basis kita
masih seleksi sektor," kata kepala riset Citibank, Ferry Wong dalam
investor summit and capital market 2014 di Jakarta, Kamis (18/9).
Manufaktur Indonesia rate naik 77 persen sampai semester 1 ini.
Tetapi tingkat investmen belum naik di semester satu 2014. "Karena
pemilu, orang menunda. Tapi pemilu selesai, orang mulai ekspansi. Tapi
ada beberapa sektor yang tidak ekspansi," kata dia.
Foreign direct investment atau investasi langsung masih tetap banyak.
Bahkan menurut survei perbankan Jepang, Indonesia masih menjadi negara
pertama untuk tujuan investasi.
Dia mengatakan kenaikan harga
Bahan Bakar Minyak (BBM) bakal memberikan angin segar pada pasar. Dampak
negatif berupa kenaikan inflasi sebesar 7,8 persen dan pengaruhnya
hanya berjalan sebentar.
Selain itu, capital market dalam satu
tahun ke depan, diprediksi bakal mencapai 5995 dan akhir tahun 2014,
hanya berada di level 5300. "Perlu ada perubahan, perlu kabinet yang
bagus, baru indeks naik tinggi. Kalau 2015 saya kira naik 12 persen,"
katanya. [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar