Kamis, 18 September 2014

Jokowi Soal 16 Menteri Parpol: Yang Penting Orangnya, Bukan Jumlahnya

Porsi kursi menteri yang dialokasikan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) untuk partai politik dinilai terlalu besar. Jokowi akan memberikan 16 kursi menteri untuk diisi calon dari kalangan partai politik.
Kritik pedas pun mengalir karena dianggap tak sesuai dengan janjinya ketika kampanye yang menyatakan akan membentuk kabinet kerja dan membangun koalisi tanpa bagi-bagi kekuasaan.
Apa tanggapan Jokowi atas kritik itu?
Ia hanya merespons santai. Menurut Gubernur DKI Jakarta itu, yang terpenting adalah pemilihan nama menteri yang menduduki posisi itu.
"Yang penting kan orang yang mendudukinya. Yang penting siapa yang ada di situ. Bukan soal jumlah ya," kata Jokowi seusai melepas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (18/9/2014).
Jokowi mengatakan, ia terbuka menerima masukan nama-nama calon menteri dari pihak mana pun, termasuk partai pendukungnya.
"Ya enggak apa-apa. Siapa pun siapkan nama, enggak apa-apa," katanya.
Saat disinggung, PKB sudah mengirimkan nama menteri Jokowi mengaku tidak‎ masalah. "Ya enggak apa-apa, siapa pun siapkan nama enggak apa-apa," kata Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi menyatakan akan ada 34 kementerian di kabinet. Sebanyak 18 kementerian akan dipimpin oleh menteri dari kalangan profesional dan 16 kementerian dari partai politik.
Wakil presiden terpilih Jusuf Kalla mengatakan, alokasi jumlah menteri untuk partai itu akan diberikan kepada partai pendukung. Menurut dia, pemerintahan mendatang dihadapkan pada realitas politik yang mewajibkan perlunya keterwakilan partai di pemerintahan demi menjaga hubungan dengan partai-partai di DPR.  Jokowi mengumumkan jumlah kementeriannya ditemani oleh wapres terpilih Jusuf Kalla dan Tim Kantor Transisi, Senin (15/9/2014) sore. Jumlah kementerian Jokowi-JK sesuai dengan apa yang pernah dikatakan Jokowi untuk mempertahankan 34 kementerian. 18 Kementerian akan diisi oleh kalangan profesional, sedangkan 16 sisanya akan dipimpin oleh mereka yang disebutnya profesional parpol. Jokowi juga masih mempertahankan 3 menko.  [detik]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar