Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan beberapa keinginannya kepada tiga kolonel dari satuan Paspampres yang menemuinya di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Jumat (22/8/2014) malam.
Kepada ketiga kolonel itu, Jokowi memastikan blusukan tetap menjadi karakter kerja dirinya selaku presiden terpilih dan Presiden RI nantinya.
Karena itu, ia meminta pihak Paspampres tidak berlebihan alias 'lebay' dan bisa menyesuaikan pengawalan dengan gaya kerjanya itu."Tolong disesuaikan, tetap tidak berlebihan dalam pengawalan," kata Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Andi Widjajanto, usai mendampingi pertemuan Jokowi dan ketiga kolonel dari Paspampres.
Selain itu, Jokowi juga mengutarakan keinginannya agar jumlah personel yang berada di sekitar dirinya dan iring-iringan mobil Paspampres tidak terlalu banyak saat melakukan kunjungan ke daerah atau pun ke luar negeri.
"Tadi, juga diminta rangkaian pengawalan diperpendek karena jokowi ingin tetap bisa interaksi dengan rakyat dan bersalaman dengan rakyat. Itu menjadi penekanan," kata Andi.
Menurut Andi, pada dasarnya Jokowi ingin agar keberadaan Paspampres bukan lah untuk mendikte dirinya. "Tapi, justru membantu Jokowi untuk lebih nyaman berinteraksi dengan masyarakat," ujarnya.
Andi menambahkan, dalam pertemuan ini, ketiga perwira menengah tersebut memperlihatkan gambar atau slideshow dan data ke Jokowi tentang beberapa contoh model pengamanan Paspampres yang akan diberikan.
Diberitakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menyerahkan pengamanan Jokowi-JK selaku presiden dan wakil presiden dari pihak Polri ke Paspampres terhitung Jumat siang. Keduanya masing-masing akan mendapatkan 37 anggota Paspampres, tujuh mobil dan tiga motor.
Namun, baru JK selaku wakil presiden terpilih yang sudah mulai mendapat dan menggunakan hak sekaligus fasilitas pengamanan Paspampres tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar