Jumat, 22 Agustus 2014

Mata Najwa - Selamat Datang Presiden Ke - 7


Presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak ada hal yang berbeda setelah ia dipastikan menjadi Presiden ke7 RI. Pria yang dikenal sebagai sosok sederhana itu memastikan dirinya tidak akan berubah saat resmi menjabat sebagai presiden pengganti Susilo Bambang Yudhoyono.
"Tidak ada yang berbeda. Ya seperti biasa saja. Tadi malam juga enggak mimpi apa-apa," kata Jokowi disambut tepuk tangan meriah dan tawa dari para tamu dan relawan yang hadir dalam dialog bersama Najwa Shihab berjudul 'Selamat Datang Presiden ke7' di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (22/8/2014).
Putusan Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis (21/8/2014) malam, membatalkan seluruh gugatan yang diajukan kubu calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Melalui keputusan itu Jokowi dipastikan menjabat sebagai presiden ke7 RI.

Tetap Blusukan
Presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi) mengaku tetap blusukan meski resmi menjabat sebagai Presiden ke-7 Republik Indonesia. Menurutnya mendengar suara rakyat secara langsung lebih efektif dari pada menerima laporan dari pejabat daerah.
"Ya tetap. Karena pertama, dalam manajemen perencanaan penting sekali mendengar suara rakyat langsung. Kita ingin lihat kebutuhan di bawah (rakyat), sehingga tidak keliru mendesain kebijakan," kata Jokowi dalam dialog bersama Najwa Shihab berjudul 'Selamat Datang Presiden ke-7' di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (22/8/2014).
Selain itu, kata Jokowi, blusukan merupakan cara dia melakukan pengawasan dan pengecekan ke sejumlah instansi atau lembaga apakah benar-benar melayani rakyat dengan baik.
"Kedua, sebagai manajemen pengawasan kontrol, checking, apakah program berjalan atau tidak. Kalau kita datang ke kantor pelayanan, imigrasi, kepolisian, apakah rakyat sudah dilayani atau belum. Sekali lagi, tetap akan blusukan," ujar Gubernur DKI Jakarta, itu.
Hal senada juga disampaikan wakil presiden terpilih, Jusuf Kalla. Menurutnya, blusukan merupakan cara untuk mengkroscek laporan dari daerah.
"Ada sistem bahwa percaya mata atau laporan. Kita lebih percaya mata daripada laporan. Believe your eyes, itu lah yang dilakukan Pak Jokowi," ujar JK dalam kesempatan yang sama.

Masyarakat Dipersilakan Usul Menteri
Joko Widodo dan Jusuf Kalla mempersilakan kepada masyarakat untuk mengusulkan nama yang cocok menjadi menteri dalam kabinet yang bakal dipimpin keduanya. Namun, pemenang Pemilihan Presiden 2014 itu mengingatkan kalau orang yang diusulkan haruslah profesional dan ahli di bidangnya.
"Semuanya partisipatif. Tapi, sekali lagi, itu hak prerogatif presiden," kata Joko Widodo kepada Najwa Shihab dalam program Primetime News Metro TV yang disiarkan langsung dari acara Halal Bihalal dengan Relawan di JIExpo, Jakarta, Jumat (22/8/2014).
Hal senada diungkapkan Jusuf Kalla. Menurut dia, mekanisme pemilihan menteri sangat ketat dengan syarat yang sudah ada di tangan keduanya. Dia mengibaratkan menteri merupakan Direktur Utama (CEO).
"CEO selalu dicari, CEO jarang melamar. Di samping mengajukan diri, kita punya tim untuk memantau di bidangnya," kata Wakil Presiden RI 2004-2009 itu.

Perubahan Layanan Publik
Masyarakat bisa merasakan layanan prima segera setelah Joko Widodo-Jusuf Kalla dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019. Itu merupakan perubahan yang pertama kali akan diciptakan Jokowi.
"Baik yang berkaitan KTP, perizinan, kesehatan, pendidikan. Karena ini pengalaman yang kami punya," kata Joko Widodo di depan relawan dan Najwa Shihab dalam program Primetime News Metro TV yang disiarkan langsung dari JIExpo, Jakarta, Jumat (22/8/2014).
Pengalaman yang dimaksud Jokowi adalah sistem pelayanan cepat bagi publik, di antaranya kartu pintar yang diciptakannya di Kota Solo dan DKI Jakarta. "Bisa dinasionalkan secara cepat asal sistemnya bisa segera kita laksanakan dengan anggaran yang ada," terangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar