Ketua DPP PPP Dimyati Natakusuma menegaskan sikap partainya tak berubah
meskipun MK menolak seluruh gugatan Prabowo-Hatta. PPP tetap berada di
koalisi merah putih sebagai penyeimbang pemerintahan Jokowi-JK.
"PPP ya tetap harus konsisten di koalisi merah putih sebagai penyeimbang," kata Dimyati di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (22/8/2014).
Menurut
dia, banyak arus bawah yang meminta agar PPP berada di luar
pemerintahan sebagai penyeimbang. Dia menekankan, hanya segelintir orang
yang menginginkan PPP gabung Jokowi-JK.
"Saya yakin lebih banyak ingin menjadi penyeimbang, karena di dalam pemerintahan kan hanya segelintir saja," imbuhnya.
Kendati
begitu, dia mengakui tidak menutup peluang jika PPP nantinya akan
berubah haluan mendukung Jokowi-JK. Hal ini tergantung ketua umum baru
sesuai Muktamar yang diperkirakan digelar Oktober atau September nanti.
"Ya
bisa jadi, tergantung pemimpinnya setelah Muktamar, setelah putusan
Muktamar bukan pada forum sekarang-sekarang orang ke sana ke mari. PPP
sudah konsisten hasil Mukernas PPP ada di koalisi merah putih,"
pungkasnya.
Wakil Ketua MPR ini tak melihat adanya penjegalan
Jokowi-JK jika oposisi mayoritas di parlemen. Dia menilai, mayoritas
oposisi dan minoritas pemerintah di DPR justru membuat negara semakin
baik.
"Kalau menurut saya akan maju ya bangsa ini, kalau antara
parlemen dan pemerintah akan seru karena menjadi penyeimbang, dan ini
akan hebat negara ini," tutur dia.
"Biarkan presiden sebagai
pelaksana UU menjalankan, dan pembuat UU berdiri sendiri. Jadi ada
penyeimbang. Kalau di sini (parlemen) kubu pemerintah, di sana kubu
pemerintah, waduh bagaimana bangsa dan negara ini. Nah ini kan
penyeimbang, saling kuat, saling mengawasi," pungkasnya. [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar