Presiden terpilih Joko Widodo mengaku bakal segera melakukan
penyesuaian terhadap RAPBN 2015 yang sudah disampaikan ke DPR. Namun
Jokowi tidak menyebutkan penyesuaian yang bakal dilakukan.
"Ya tentu saja secepatnya kita akan masuk tapi bisa saja seperti yang
saya sampaikan ya itu secepatnya kita bisa masuk ke kementerian
(struktur kabinet)," kata Jokowi di Balaikota, Jakarta, Jumat (22/8/2014).
Yang jelas, Jokowi meminta pembahasan RAPBN 2015 memasukkan
program-program unggulannya yang sudah dirancang dan disampaikan saat
kampanye. Dia menginginkan agar programnya bisa diakomodir anggaran
negara.
"Yang mau ubah siapa? Buka (RAPBN 2015) saja belum, yang paling
penting program-program utama kita bisa dilaksanakan, bisa dimasukkan,
itu tidak mengubah lho, jangan bikin kacau," tegasnya.
Jokowi mencontohkan kebutuhan anggaran untuk sektor pendidikan. Sejak
awal, mantan Wali Kota Solo ini memiliki program Kartu Jakarta Pintar
(KJP). Program ini direncanakan bakal diperluas untuk skala nasional.
Program ini bisa masuk dalam pos anggaran pendidikan yang saban tahun
dialokasikan sebesar 20 persen dari total belanja negara.
"Itu kan sudah ada anggaran untuk pendidikan untuk apa untuk apa,
tolak ukurnya apa. Rupiahnya sama tapi mungkin dipindah (alokasi
dananya) atau apa ," jelas Jokowi.
Jokowi tidak menampik membutuhkan dukungan parlemen untuk
melaksanakan program-program yang sudah dirancang dan menjadi unggulan
selama kampanye pilpres 2014.
"Bisa juga pembahasan di dewan pun juga kegiatan-kegiatan program
yang kita punyai juga terakomodasi di situ. Jadi saat pelantikan,
besoknya langsung bisa kerja," ucap Jokowi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar