Pemerintah baru yang dipimpin oleh pasangan Joko Widodo dan Jusuf
Kalla diminta segera memangkas subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang
sudah melambung tinggi. Apalagi, BBM subsidi ini sudah salah sasaran,
yakni 70 persennya dinikmati pengguna kendaraan roda empat.
"Pemerintah
harus berani menghemat dengan satu-satunya cara yakni menaikkan harga
BBM subsidi," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia, Sofjan
Wanandi, saat dihubungi, Jumat (22/8/2014).
Menurut dia, dengan
penghematan tersebut, anggaran bisa dialihkan ke sektor infrastruktur.
Selama
ini, kata Sofjan, terbengkalainya infrastruktur di darat dan laut telah
melambungkan ongkos produksi, baik di birokrasi maupun logistik. "Agar
orang mau masuk berinvestasi di sini, maka harus diperbaiki oleh
pemerintah Jokowi dan JK," ujarnya.
Mahkamah Konstitusi dalam sidang pembacaan putusan permohonan
perselisihan hasil pemilihan presiden yang diajukan Prabowo-Hatta di
Gedung Mahkamah Konstitusi, kemarin, secara bulat menolak gugatan itu.
"Menolak permohonan pemohon seluruhnya," kata Ketua Mahkamah
Konstitusi Hamdan Zoelva saat membacakan amar putusan, Kamis, 21 Agustus
2014 malam. Dengan keputusan Mahkamah Konstitusi ini, artinya Jokowi
dan Jusuf Kalla sah menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI yang ke-7,
seperti diputuskan oleh KPU.
Mahkamah menilai fakta persidangan dan alat bukti dari Prabowo-Hatta
Rajasa tidak menguatkan dan sebagian tidak relevan dengan dalil yang
dituduhkan. Pasangan ini menggugat hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan
Umum yang memenangkan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan selisih 8,4 juta
suara. Tuduhannya, KPU dan Jokowi-Kalla melakukan kecurangan
terstruktur, sistematis, dan massif. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar