Senin, 16 Juni 2014

Target Pertumbuhan Ekonomi Jokowi, Realistis

Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia Faisal Basri menilai calon presiden Joko Widodo realistis dalam menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar tujuh persen.
"Itu (target pertumbuhan ekonomi tujuh persen) realistis dan harus terwujud. Karena kalau tidak, maka lapangan kerja terbatas dan tidak berkualitas," kata Faisal di Jakarta, Senin (16/6/2014).
Jokowi memang optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di atas tujuh persen. "Saya meyakini ekonomi Indonesia tumbuh di atas 7 persen dengan catatan iklim investasi dan regulasi benar-benar terbuka serta memberi kesempatan investor lokal bergerak ciptakan pertumbuhan ekonomi," kata Jokowi dalam debat capres, Minggu 15 Juni 2014.
Menurut Faisal, target pertumbuhan ekonomi tujuh persen seharusnya bisa dicapai pada 2013-2014. Sayangnya, pertumbuhan ekonomi yang cenderung melambat akibat masalah pengelolaan APBN menggagalkan pencapaian target.
"Demi APBN dan rupiah, maka sektor ekonomi ditekan oleh pemerintah. Lalu karena harga BBM bersubsidi tidak dinaikkan dan subsidi tidak dipotong maka APBN menjadi besar," jelasnya.
Faisal menilai rupiah melemah karena impor BBM bersubsidi meningkat. Selain itu, pelarangan ekspor mineral juga menyebabkan pengelolaan ekonomi tidak benar. Sementara penurunan di sektor perbankan dinilai Faisal terjadi karena ekspansi kredit dibatasi Bank Indonesia.
"Lalu ketika BI tidak diperbolehkan membuka diri ekspansi ke Singapura, mengapa kita membuka diri pada negara tersebut untuk ekspansi ke dalam negeri," katanya.  [metrotvnews]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar