Senin, 16 Juni 2014

Bak Tersengat Petir, Ketika Elektabilitas Jokowi Anjlok Di Jakarta

Calon presiden dari koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, kaget dengan hasil survei terbaru yang menyebut pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa unggul di DKI Jakarta. Menurut dia, kabar kekalahan itu didapatkan melalui survei internal.
"Hasil survei kami untuk Jakarta, pada hari-hari terakhir, memang kalah. Saya sendiri juga kaget," katanya saat mengadakan rapat internal denga ketua DPD PDI Perjuangan, Hanura, NasDem, dan PKB Jakarta di Jalan Borobudur, Jakarta, Senin (16/6/2014).
Jokowi mengatakan keunggulan Prabowo ini di luar dugaan. Menurut dia, elektabilitasnya di Jakarta mencapai 74 persen pada Maret lalu. Tiga bulan kemudian, kata dia, elektabilitas Jokowi terus tergerus.
Mantan Wali Kota Solo itu mengaku tak cemas dengan penurunan elektabilitas. Menurut dia, Prabowo hanya unggul tipis. Ketertinggalan itu dianggap bisa dikejar selama masa kampanye dengan mengoptimalkan kinerja mesin partai.
Jokowi mendaftarkan diri sebagai calon presiden dengan bekal elektabilitas lebih tinggi ketimbang lawannya, Prabowo. Hasil survei yang dilakukan Pol-Tracking Institute pada Maret lalu menunjukkan Jokowi mengantongi elektabilitas 46,3 persen. Adapun Prabowo hanya memiliki separuh elektabilitas Jokowi, yakni sekitar 22,1 persen.
Survei Pol-Tracking pada Juni 2014 mengungkap jarak elektabilitas itu semakin sempit. Elektabilitas Jokowi kini bertengger di 45 persen, sedangkan Prabowo 38,7 persen.  [tempo]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar