Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meninjau lokasi banjir di Kampung Sawah, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (29/1/2014). Dengan menumpang truk milik satuan polisi pamong praja, Jokowi dan Wali Kota Jakarta Timur Krisdianto menerobos genangan air dan menelusuri perumahan yang terendam banjir.
Sepanjang jalan, Jokowi yang berdiri di bak terbuka truk tampak melambaikan tangan kepada warga yang menyambutnya.
Warga tak peduli dengan genangan air setinggi 50 cm dan berusaha mendekati Jokowi. "Pak Presiden! Pak Presiden!" seru anak-anak kepada Jokowi.
Jokowi tampak tersenyum ke arah anak-anak itu. Ia sesekali berbincang dengan Krisdianto yang berada di sampingnya. Jokowi meminta kepada Krisdianto untuk menelepon Kepala Suku Dinas Tata Air Pekerjaan Umum Jakarta Timur Jati Waluyo. Dengan telepon genggamnya, Krisdianto mengontak Jati Waluyo dan memberikannya kepada Jokowi.
Awalnya, Jokowi berniat meminta Jati Waluyo untuk menyediakan karung pasir sebagai penahan aliran air deras yang menggenangi kawasan tersebut. Setelah mengetahui bahwa aliran deras itu tidak hanya berada di satu saluran, ia pun mengurungkan niatnya. "Enggak jadi deh. Karung pasirnya untuk tanggul lain saja," kata Jokowi.
Sebelum menyelesaikan aksi blusukan-nya, Jokowi sempat bertanya kepada anak-anak. "Ayo, pada mau buku tulis, ndak?" tanya Jokowi. Anak-anak itu menyambut riang dan mengiyakan.
Jokowi pun turun dari truk dan beserta beberapa ajudannya menuju truk bantuan satpol PP. Ada bantuan beras, buku tulis, buku, dan bahan pokok yang dibagikan untuk warga. Beberapa menit setelahnya, Jokowi sempat mampir lokasi pengungsian. Di sana, ibu-ibu yang sedang memasak di dapur umum memintanya untuk jadi presiden.
"Hidup, Pak Presiden. Amin, ya, Bapak jadi presiden nanti," kata seorang ibu yang disambut tawa oleh Jokowi dan warga lain.
Di posko pengungsian itu, Jokowi memberikan sejumlah uang yang dimasukkan dalam sebuah amplop. Sekitar 90 menit, Jokowi menyapa warga korban banjir Kampung Sawah.
Lurah Pondok Bambu Budhy Novian mengatakan, Kampung Sawah selalu terendam banjir ketika Kali Sunter telah masuk dalam posisi Siaga III atau ketinggian muka air 180 cm. Wilayah RT 10 dengan 97 kepala keluarga atau 348 jiwa dan 63 rumah terkena banjir tersebut. Seluruh penghuni rumah telah diungsikan ke pos RW 4.
"Setiap hujan di daerah hulu, kami pantau Kali Sunter kalau sudah Siaga III, dalam 10 jam perjalanan air sudah sampai sini," kata Budhy.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar