Rabu, 29 Januari 2014

Jokowi Kuatkan Elektabilitas Megawati

Kandidat Calon Presiden PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri bisa meningkat elektabilitasnya apabila ditopang oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).  Direktur Riset Saeful Mujani, Djayadi Hanan, mengatakan Jokowi menjadi figur paling berpengaruh terhadap Megawati Soekarnoputri.
Kandidat presiden terkuat PDIP, Megawati Soekarno Putri, disebut mendompleng ketenaran Joko Widodo. Jika tanpa Jokowi, elektabilitas Mega jatuh. "Hipotesis Kami, figur Cawapres berpengaruh terhadap elektabilitas Megawati. Bisa dibilang (mendompleng) begitu. Jadi faktor Jokowi," kata Djayadi usai konferensi pers di Four Seasons Hotel, Rabu (29/1/2014).
Hanan mengatakan, popularitas Jokowi di kubu Megawati membuat pemilih yang lari ke calon lain, kembali memilih Megawati dan PDI Perjuangan. "Jokowi membuat elektabilitas mereka terjaga," kata dia.
Tapi jika Jokowi berpindah ke lain hati, Hanan memprediksi putri proklamator Soekarno Hatta itu akan jatuh. "Kalau Jokowi pindah ke lain hati, bisa (jatuh)," katanya.
Hipotesis Saeful Mujani ini didukung oleh hasil survei eksperimental yang memasangkan Mega dengan Jokowi dibanding cawapres lainnya.
Saat Mega dipasangkan dengan Jokowi, elektabilitas pasangan ini mencapai 49 persen, dua kali lipat lebih tinggi dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, dan Aburizal Bakrie-Mahfud MD.
Namun, saat Mega dipasangkan dengan Jusuf Kalla, elektabilitasnya hanya mencapai 28 persen. Begitu pula saat Mega dipasangkanm dengan Surya Paloh, elektabilitasnya hanya mencapai 23 persen.
Menanggapi hal ini, Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto membantah ketua umumnya mendompleng Jokowi. "Kami enggak pernah memanfaatkan. Kami tidak pernah mendompleng. Partai ini dibangun oleh sebuah keyakinan," katanya.
Sebelumnya, hasil Survei Nasional Saiful Mujani Research & Consulting menyebut tren dukungan pada ketua umum partai menjadi presiden secara umum stagnan, bahkan mengalami penurunan. Empat ketua umum partai ini tak laku jika dibanding calon presiden alternatif, Jokowi.

Sumber :
tempo.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar