Kamis, 19 Desember 2013

Yusril Ihza Sentil Jokowi

"Menurut saya, wawasan dan pengalaman jauh lebih penting dibandingkan popularitas yang bisa didapat dengan mudah, atau hilang dengan mudah," kata Yusril saat konferensi pers Konvensi Rakyat 2014 Capres Alternatif di Hotel Oasis Amir, Kamis (19/12/2013). Yusril menyindir bakal capres yang seringkali mengaku tak tahu saat ditanya berbagai hal.
"Bagaimana mau jadi capres jika ditanya apa pun jawabannya tidak tahu atau belum tahu," kata dia. Yusril menilai forum Konvensi Rakyat sebagai ajang yang luar biasa dengan sejumlah capres alternatif. "Bagi saya popularitas jadinya tidak penting," kata dia.
Jokowi memang memimpin sigi capres sejumlah lembaga survei. Popularitas dan elektabilitas mantan Walikota Surakarta itu hampir selalu di atas calon lain. Jokowi sendiri lebih sering mengunci rapat bibirnya saat dihujani pertanyaan tentang kemungkinan maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2014.
"Mau ditanya siapapun, saya jawab tidak pernah mikir soal capres, survei, elektabilitas ataupun popularitas. Saya hanya mikir bekerja untuk DKI," ujar Jokowi Oktober 2013 lalu.
Sebelumnya, Konvensi Rakyat mengumumkan tujuh capres alternatif. Tujuh orang itu berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari mantan menteri hingga novelis.
Mereka antara lain, Yusril Ihza Mahendra, Rizal Ramli, dan juga Bupati Kutai Timur Isran Noor. Adapula pengusaha Ricky Sutanto, aktivis senior Tony Ardie, akademikus Sofjan Saury Siregar, dan novelis wanita Anni Iwasaki.
Yusril Ihza Mahendra menyindir Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai bakal capres yang seringkali menjawab tidak tahu atau belum tahu. Sindiran dilontarkan Yusril kepada Jokowi yang sering menjawab belum tahu tentang pencalonannya dalam bursa capres.

Sumber :
tempo.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar