Selain Pemprov DKI, Kementerian Pekerjaan Umum juga berencana membangun fly over dan underpass di perlintasan rel kereta. Sebelum Pemprov ikut membangun, ada permintaan dari Kemen-PU yang harus dipenuhi terlebih dulu.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum Danis H Sumadilaga mengatakan, pihaknya telah membangun fly over atau underpass di 13 pintu perlintasan rel kereta. Pihak Kemen PU tinggal menyelesaikan tiga pintu perlintasan kereta.
"Kita
perlu lahan karena mau bangun itu lahannya harus lebar. Kini sudah ada,
namun belum cukup. Makanya kita minta Pemprov DKI untuk bebaskan lahan
dulu," ujarnya ke Kompas.com, Rabu (11/12/2013).
Pintu perlintasan kereta yang telah dibangun fly over/underpass
yakni Rawa Buaya (Jalan Lingkar Barat), Pesing (Jalan Daan Mogot,
Kranji (Jalan Raya Bekasi), Cikarang (Jalan Martadinata Bekasi),
Kebayoran Lama (Jalan Arteri Kebayoran Lama), Permata Hijau (Jalan
Arteri Kebayoran Lama), Semplak UP (Jalan Soleh Iskandar, Bogor), Arif
Rahman (Depok), Tanjung Barat (Jalan TB Simatupang), Cawang (Jalan MT
Haryono), Cibinong (Jalan Raya Bogor), Pasar Minggu (Jalan Raya Pasar
Minggu) serta fly over Pondok Cina (Jalan raya Lenteng Agung).
Tiga pintu perlintasan kereta yang masih terkendala pembebasan lahan untuk dibangun fly over atau underpass
adalah perlintasan rel Latumenten, Sulawesi dan Martadinata. Danis pun
memastikan dari segi teknis pembangunan, pihaknya tidak menemui kendala.
"Kalau soal teknis pembangunan, saya rasa tak ada masalah.
Banyak kontraktor yang sanggup buat ini. Kita tinggal menunggu lahannya
dibebaskan saja," ujar Danis.
Mengingat sulitnya pembebasan
lahan, Danis mengaku tidak mendesak Pemprov DKI untuk segera memenuhi
permintaan segera mungkin. "Kami sadar pembebasan lahan itu memang jadi
kesulitan tersendiri, harus berhadapan sama warga dan sebagainya.
Makanya kami sifatnya menunggu saja," ucapnya.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar