Proyek Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) akhirnya dimulai.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memiliki alasan tersendiri
memutuskan meminjam uang dari Bank Dunia untuk mengeruk waduk dan kali
di Jakarta guna mengantisipasi banjir.
Program JEDI diperkirakan
memakan dana sekitar 1T. Jokowi memilih meminjam dana dari
Bank Dunia ketimbang menggunakan dana APBD.
"Saya bilang tadi,
bukan duitnya. Prosesnya perencanaan karena mulai sudah lama. Kalau
tidak kita eksekusi malah kita ini apa? Kegiatan kita menjadi
mundur-mundur semuanya. Di tempat lain kan sudah dikerjakan. Yang paling
penting duitnya ada," kata Jokowi saat ditanya alasan mengapa program
JEDI tidak menggunakan dana dari kantong APBD.
Jokowi berharap
proyek tersebut selesai dalam tempo 2 tahun, bukan 5 tahun. "Wong
rupiahnya juga nggak gede kok sampai 5 tahun. Saya minta cepat 1 tahun.
Nggak bisa setahun, 2 tahunlah maksimal. Alhamdulillah sudah bisa," ujar
dia.
Pengembaliannya, Pak? "Langsung dikembalikan," jawab Jokowi.
Menurut
Jokowi, program JEDI sudah direncanakan dan seharusnya dikerjakan tahun
2009. "Tetapi mundar mundur mundar mundur," kata Jokowi.
Ia
yakin pengerukan waduk dan kali Jakarta bisa mengurangi bencana banjir
di Ibukota. "Yang jelas mengurangi, persennya tanya Kadis," kata dia.
Jokowi
menambahkan relokasi warga juga tidak ada hambatan. Cara relokasi warga
seperti yang telah dilakukan di Waduk Pluit dan Waduk Ria Rio. Relokasi
dilakukan apabila rumah susun selesai dibangun. "Tahun depan dibangun,"
kata Jokowi.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar