Rabu, 11 Desember 2013

Jokowi Menyoal JEDI

Proyek Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) akhirnya dimulai. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memiliki alasan tersendiri memutuskan meminjam uang dari Bank Dunia untuk mengeruk waduk dan kali di Jakarta guna mengantisipasi banjir.
Program JEDI diperkirakan memakan dana sekitar 1T. Jokowi memilih meminjam dana dari Bank Dunia ketimbang menggunakan dana APBD.
"Saya bilang tadi, bukan duitnya. Prosesnya perencanaan karena mulai sudah lama. Kalau tidak kita eksekusi malah kita ini apa? Kegiatan kita menjadi mundur-mundur semuanya. Di tempat lain kan sudah dikerjakan. Yang paling penting duitnya ada," kata Jokowi saat ditanya alasan mengapa program JEDI tidak menggunakan dana dari kantong APBD.
Jokowi berharap proyek tersebut selesai dalam tempo 2 tahun, bukan 5 tahun. "Wong rupiahnya juga nggak gede kok sampai 5 tahun. Saya minta cepat 1 tahun. Nggak bisa setahun, 2 tahunlah maksimal. Alhamdulillah sudah bisa," ujar dia.
Pengembaliannya, Pak? "Langsung dikembalikan," jawab Jokowi.
Menurut Jokowi, program JEDI sudah direncanakan dan seharusnya dikerjakan tahun 2009. "Tetapi mundar mundur mundar mundur," kata Jokowi.
Ia yakin pengerukan waduk dan kali Jakarta bisa mengurangi bencana banjir di Ibukota. "Yang jelas mengurangi, persennya tanya Kadis," kata dia.
Jokowi menambahkan relokasi warga juga tidak ada hambatan. Cara relokasi warga seperti yang telah dilakukan di Waduk Pluit dan Waduk Ria Rio. Relokasi dilakukan apabila rumah susun selesai dibangun. "Tahun depan dibangun," kata Jokowi.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar