Kamis, 07 November 2013

Pencatut Nama Jokowi Diskors!

Dimas, pegawai honorer yang diduga meminta sejumlah uang kepada Rumah Sakit Jakarta yang hendak mengundang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), diskors selama sepekan.
"Saya minta yang bersangkutan istirahat dulu sepekan karena kelihatan terguncang," kata Kepala Biro Kepala Daerah dan Hubungan Luar Negeri DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, Kamis (7/11/2013).
Menurut Heru, saat pesan berantai ini muncul Dimas, yang menjadi juru ketik Jokowi, langsung dimintai keterangan.
Heru menjelaskan Dimas mengaku belum pernah bertemu Apif, kurir Rumah Sakit yang dimintai tolong mengurus undangan tersebut.
Pada Jumat, 1 November 2013 lalu, Apif menghubungi Dimas untuk menanyakan kelanjutan surat tersebut. Mereka berbincang sejenak. Setelah itu Dimas pulang karena esoknya bersiap untuk tes calon pegawai negeri sipil.
Kepada Heru, Dimas mengaku itu kontak terakhir mereka. "Ia juga kaget ketika disebut minta uang," ujar Heru. Makanya untuk sementara Heru minta stafnya yang sudah bekerja lima tahun ini untuk istirahat dulu.
Heru juga meluruskan bahwa undangan yang masuk dua pekan lalu dari Rumah Sakit Jakarta itu bukan untuk meminta Jokowi hadir dalam Ulang Tahun RS Jakarta ke-60, melainkan memberi sambutan tertulis untuk penerbitan buku.
Alasannya, Rumah Sakit akan menerbitkan buku perjalanan untuk memperingati ulang tahun ke-60 RS Jakarta. Di dalamnya akan diisi sambutan Jokowi. "Kalau undangan untuk Gubernur baru masuk Rabu, 6 November 2013, kemarin.”
Ia mengatakan akan mengundang Apif untuk dimintai keterangan. Hanya, dia mengucapkan terima kasih kepada Rumah Sakit atas koreksi mereka. "Adanya pesan ini akan jadi evaluasi," ujarnya.

Heru menambahkan, pihaknya masih membutuhkan setidaknya satu bukti untuk memecat Dimas. Pihaknya tengah menunggu kurir dari Yayasan Rumah Sakit Jakarta untuk dimintai keterangan. Kurir inilah yang menyebut adanya pungutan liar untuk mendatangkan Jokowi itu.


Sumber :
tempo.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar