Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari menilai para tokoh politik
nasional tak perlu terlalu mendewakan Joko Widodo sebagai sosok yang
ideal sebagai calon presiden mendatang. Menurutnya, pria yang akrab
disapa Jokowi itu masih ingin fokus memimpin Jakarta dan belum memiliki
visi yang berskala nasional.
Hajriyanto menjelaskan, Jokowi
makin populer karena terbentuk oleh keterpukauan tokoh politik nasional.
Baginya, hal ini menunjukkan bahwa tokoh politik nasional tidak
memiliki paradigma politik yang kokoh karena mendewakan Jokowi dengan
alasan pribadi.
"Akhirnya Jokowi menjadi magnet politik yang
justru dibentuk oleh keterpukauan mereka sendiri," kata Hajriyanto, di
Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (24/7/2013).
Seperti
diketahui, nama Gubernur DKI Jakarta itu terus melambung dan dikaitkan
sebagai calon presiden atau calon wakil presiden periode 2014-2019.
Jokowi dianggap mampu menjaring suara pemilih nasional, khususnya bila
pemilihan umum digelar saat ini. Oleh karena itu, berbagai tokoh
politik, baik secara tersirat maupun tersurat, mengungkapkan
ketertarikannya untuk berdampingan dengan mantan Walikota Solo itu.
Dalam
berbagai hasil jajak pendapat yang dilakukan sejumlah lembaga survei,
nama Jokowi berada dalam posisi teratas. Beberapa nama tokoh politik
nasional yang digadang-gadang akan maju sebagai calon presiden justru
masih berada di bawah Jokowi. Akan tetapi, Jokowi belum menyatakan
kesiapannya maju sebagai calon presiden. Partai pengusungnya, PDI
Perjuangan juga belum membuat keputusan karena menunggu hasil pemilihan
legislatif dan menyerahkan semuanya kepada Megawati Soekarnoputri
sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar