Elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak terbendung dalam berbagai survei calon presiden 2014. Tak satu pun politisi kawakan maupun tokoh nasional yang bisa mengalahkan elektabilias Jokowi yang namanya baru mencuat ke kancah perpolitikan nasional pada Pilkada DKI Jakarta 2012.
Tak heran sejumlah tokoh yang telah resmi diusung partai untuk menjadi capres 2014, ramai-ramai berniat mendekati Jokowi untuk menawarinya kursi calon wakil presiden. Fenomena ini dikritik Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari.
Menurut Hajriyanto, cara-cara para capres itu mendekati Jokowi adalah bagian dari fenomena keterpukauan politik terhadap Jokowi. “Keterpukauan itu sedemikian tinggi, sehingga akhirnya Jokowi menjadi magnet politik yang justru dibentuk oleh keterpukauan mereka sendiri,” kata Hajriyanto di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 24 Juli 2013.
Dengan demikian, kata Wakil Ketua MPR itu, tokoh politik yang menjadi capres terlihat tidak memiliki paradigma politik kokoh. Di sisi lain, Jokowi sendiri selalu mengatakan belum berpikir jauh untuk mencalonkan diri menjadi presiden. “Visi Jokowi masih membangun Jakarta. Padahal capres harusnya bervisi nasional,” ujar Hajriyanto.
Aburizal Bakrie sendiri sebagai calon presiden yang diusung Golkar, belum memutuskan siapa yang akan mendampinginya sebagai cawapres dalam Pilpres 2014.
“Soal itu diserahkan ke Pak Ical. Tapi ada klausul jika calon wakil lebih dari satu, maka Rapat Pimpinan Nasional Golkar yang akan menentukan pilihan. Hanya bagaimana prosedur pemilihannya, belum ada,” kata Hajriyanto.
Sumber :
viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar