Makin bersinarnya nama Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dalam
berbagai pooling dan survei soal sosok calon presiden 2014 yang paling
pontesial, semakin mengukuhkan mantan wali kota Surakarta di jagad
politik tanah air.
Sehingga tidak heran, nama Jokowi demikian laris disandingkan dengan
berbagai nama seperti Aburizal Bakrie dari Golkar, Hatta Radjasa dari
PAN, Dahlan Iskan, Mahfud MD, hingga Menteri Perdagangan Gita Wiryawan.
Bahkan Jokowi digadang-gadang Partai Demokrat agar mengikuti konvensi
untuk menjadi Capres dari partai besutan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY).
Sementara, Jokowi sendiri seperti biasa, tetap pasrah soal maju atau
tidaknya sebagai Capres kepada partainya, PDI Perjuangan. Hingga saat
ini, PDI Perjuangan belum mengumumkan nama Capresnya karena masih
menunggu keputusan Megawati Soekarnoputeri sebagai ketua umum PDI
Perjuangan.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Ari Junaedi mengakui
figur Jokowi sangat "seksi" dimata pemilih sehingga tidak heran semua
parpol mengarahkan incarannya kepada penggemar musik cadas itu.
"Nama Jokowi sangat potensial meraup dukungan dari anak muda dan rakyat
Jawa. Jika pemilih dari Jawa saja memilih mutlak Jokowi, otomatis Jokowi
bisa menjadi RI-1. Mengingat jumlah penduduk Pulau Jawa sudah mencakup
lebih lima puluh persen populasi pemilih," kata Ari, Rabu (24/7/2013).
Menurut Direktur Nusakom Pratama Political Communication Consultant ini,
sangat tidak masuk akal bahkan bisa dibilang mendegradasi Jokowi dan
PDIP jika Jokowi hanya "ditawarkan" menjadi calon wakil presiden.
"Ajakan ARB atau Prabowo Subianto yang ingin menggandeng Jokowi sebagai
cawapres sangat menggelikan. Selain nama Jokowi lebih punya nilai jual
yang lebih tinggi, belum tentu juga PDIP bisa menerima pinangan
tersebut. Istilahnya, dipasangkan dengan Hello Kitty pun (tokoh animasi
yang digemari anak-anak) Jokowi pasti unggul di pemilihan Capres.
Ibaratnya, Jokowi ini Obama-nya Indonesia," jelasnya.
Hanya saja menurut menurut dia, Jokowi harus membuktikan program-program
kampanyenya berhasil di Jakarta. "Jakarta itu miniaturnya Indonesia.
Sukses di Jakarta adalah modal Jokowi untuk melangkah lebih jauh,"
tandasnya.
Sumber :
okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar