Sebagai salah satu kandidat presiden, Ketua DPD Irman Gusman mengaku tak khawatir dengan gaya blusukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi yang dinilai berhasil meningkatkan elektabilitasnya.
Menurutnya, blusukan sama sekali tidak berkaitan dengan elektabilitas seseorang untuk menjadi capres. “Itu style of leadership orang, blusukan nggak ada pengaruhnya dengan elektabilitas. Sebelum Jokowi blusukan, sudah banyak pemimpin di negeri ini yang juga melakukannya. Saya jadi angota DPD juga sudah blusukan, malah keliling Indoensia,” ujar Irman di Kompleks Parlemen.
Pernyataan Irman ini menanggapi tudingan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang mengatakan blusukan
ala Jokowi telah meningkatkan popularitas mantan Wali Kota Surakarta
tersebut. Hal ini, disebut Basuki, bisa menimbulkan ketakutan bagi
beberapa pihak termasuk kandidat capres yang ada.
Rilis Fitra yang menyebutkan anggaran blusukan Jokowi mencapai Rp 26,6 miliar, kata Basuki, adalah pesanan capres lainnya yang tidak bisa meniru aksi blusukan Jokowi. Menurut Irman, tidak ada yang namanya meniru gaya blusukan Jokowi. Ia menegaskan bahwa gaya blusukan tidak bisa langsung dikaitkan dengan Jokowi.
“Enggak
bisa diklaim itu mengikuti Jokowi. Mungkin yang terpopuler Jokowi. Ini
sudah ada sejak lama, dulu namanya turba (turun ke bawah),” imbuh
politisi yang menyatakan siap mengikuti konvensi capres Partai Demokrat
ini.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf. “Jangan merasa hanya Jokowi yang blusukan, itu salah,” ucap Nurhayati.
Ia
menilai sudah menjadi tanggung jawab seorang pemimpin untuk turun
menemui rakyatnya. Namun, lanjut Nurhayati, yang terpenting adalah
hasil, bukan gaya dari blusukan.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar