Warga Waduk Pluit, Jakarta Utara, meminta agar keberadaan aparat di
area tersebut ditarik. Keberadaan mereka membuat warga resah dan merasa
terancam. Warga pun menjamin keamanan aktivitas pekerjaan pengerukan
waduk dan keamanan alat berat.
Hal itu disampaikan perwakilan
warga Waduk Pluit saat bertemu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Selasa
(21/5/2013) di Balai Kota Jakarta.
"Saya minta Pak Gubernur
menarik aparat kepolisian dan Satpol PP. Walaupun mereka diam saja di
sana, mereka membuat kami resah. Kami tidak tenang melihat mereka," kata
Ketua RW 017, Gustara M, saat bertemu Jokowi.
Pertemuan di meja makan
itu berlangsung akrab. Jokowi menimpali permintaan warga seraya
mengatakan, "Kalau tidak ada petugas keamanan, pekerja saya di sana
diancam. Pernah alat berat di sana dilempari."
Pembicaraan
berlanjut. Warga langsung membalas bahwa yang melempar alat berat bukan
bagian warga yang datang ke Balai Kota. Warga menyebut nama seseorang
yang diduga melempar alat berat di Waduk Pluit.
Tidak hanya itu,
warga juga meminta agar gubernur merencanakan relokasi sebaik-baiknya.
Jangan sampai ada diskriminasi dalam kasus relokasi.
Menanggapi
hal itu, Jokowi berjanji tidak akan ada perbedaan perlakuan di Waduk
Pluit. "Yang kecil dan yang besar perlakuannya sama," kata Jokowi.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar