Selasa, 21 Mei 2013

Pamor Jokowi Semakin Melempem

Kebiasaan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang patuh pada aturan partainya yakni PDIP untuk menjadi juru kampanye (Jurkam) di setiap Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) harus diwaspadai. Pasalnya, keterlibatan mantan wali kota Solo ini menjadi Jurkam justru akan menurunkan popularitas sendiri.
"Lebih dari itu, berkali-kali Jokowi terlibat kampanye di luar kota Jakarta dan kenyataannya tingkat keberhasilannya rendah, akan dapat berakibat melempemnya pamor Jokowi," ujar pengamat politik Ray Rangkuti saat dihubungi wartawan, Minggu (19/5/2013).
Selain itu, PDIP harus lah mengerti dengan kondisi Jokowi yang saat ini menjadi pemimpin Ibu kota. Sebab, jika PDIP terlalu memaksakan keberadaan Jokowi dalam setiap momen kampanye, akan menghambat perannya dalam mengurus Ibu Kota.
"Mengurus kota Jakarta tidak dapat dilakukan sembari lalu. Harus ada fokus dan konsentrasi," katanya.
Mungkin sekali atau dua kali pelaksanaan pilkada tidak masalah Jokowi dilibatkan. Tetapi bila setiap pilkada, Jokowi dilibatkan untuk kampanye, maka akan mengurangi waktunya.
"Tentu saja, hal seperti ini, perlu juga diperhatikan oleh Jokowi. Jangan sampai beliau menanggung efek kekalahan berbagai calon kepala daerah yang diusungnya berakibat pada simpati masyarakat terhadapnya negatif," terangnya.
Ray mengimbau PDIP harus mencermati secara seksama, karena masa depan Jokowi tidak pendek. "Memang hal ini perlu dicermati oleh PDIP. Masa depan Jokowi masih panjang," tandasnya.
Untuk diketahui, Jokowi menjadi jurkam pada pilgub Jawa Barat dan Sumatera Utara tetapi gagal menang. Kemudian, Pilgub Bali dan Jawa Tengah. Sedangkan rencana ke depan, Jokowi juga akan menjadi Jurkam Pilwalkot Malang dan Pilgub Jatim.


Sumber :
merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar