Gabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia (Gapensi) mengapresiasi cara pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Gapensi mengapresiasi cara Presiden dan Wakil Presiden mengambil
keputusan menaikkan BBM," ujar Sekjen Gapensi H.Andi Rukman Nurdin
Karumpa, melalui siaran persnya di Jakarta, Rabu (19/11/2014).
Gapensi menilai, pemerintah telah mengambil keputusan yang tepat dan
dampak sosialnya rendah serta berlangsung cepat, serta tidak
disangka-sangka. "Keputusan ini paling murah biayanya serta efisien,
sangat cepat dan menutup peluang bagi aksi spekulan BBM," ujar Andi.
Gapensi mengamati, kenaikkan BBM kali ini tidak membuat inflasi naik
berkali-kali lipat seperti sebelumnya.
Pada pemerintahan sebelumnya,
akibat, kajian kenaikkan BBM terlalu lama menimbulkan inflasi
berlipat-lipat serta keresahan berlarut-larut.
Gapensi memperkirakan, dampak BBM atas biaya produksi pada kisaran tiga
sampai empat persen. "Biaya ditribusi juga kami perkirakan naik 30
persen dari total komponen biaya industri sekitar dua persen," papar
Andi.
Namun, kali ini, Gapensi menilai selain faktor masyarakat lebih siap,
pemerintah juga memiliki manajemen isu yang baik sebelum menaikkan BBM.
"Manajemen isu pemerintah bagus, dipercaya, dan tegas. Ini yang bikin
publik jauh lebih tenang," pungkas Andi.
Sebagaimana diketahui, pemerintah telah menetapkan kenaikan jenias
premium dari Rp6.500 menjadi Rp8.500, solar subsidi dari Rp5.500 menjadi
Rp7.500. [metrotvnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar