Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya menaikkan harga bahan bakar
minyak (BBM) bersubsidi. Kebijakan yang sama juga diberlakukan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menjabat sebelum Jokowi. Saat
menaikkan harga BBM, SBY juga menerbitkan Instruksi Presiden tentang
penghematan energi.
Di masa Presiden Jokowi ini tak ada intruksi
khusus tentang penghematan energi. Namun sejumlah langkah telah
dilakukan agar bangsa ini tak boros energi. Hal kecil dan sederhana
telah dimulai dari dalam Istana Negara, yakni dengan membiasakan para
menteri serta staf di kepresidenan menggunakan kemeja warna putih atau
batik saat rapat kabinet.
Tak lagi ada menteri atau pejabat
negara menganakan jas saat rapat kabinet. Menteri Sekretaris Negara
Pratikno mengatakan setelah para menteri dan staf kepresidenan tak
memakai jas setiap hari, maka suhu ruangan di Istana pun berubah.
Mesin pendingin ruangan diatur dengan temperatur lebih tinggi dari biasanya, sehingga menghemat daya listrik.
"Suhu
ruangan itu berubah, jadi (daya listrik) jadi lebih kecil," kata
Pratikno kepada wartawan di Istana Negara, Rabu (19/11/2014).
Selain
pengaturan suhu ruangan Presiden Jokowi juga mengintruksikan agar
Istana juga melakukan penyederhanaan. "Pertama aktivitas yang sifatnya
upacara disederhanakan, Presiden minta supaya sangat diefisienkan dan
beliau tidak suka upacara," kata Pratikno.
Penyederhanaan kedua
adalah dengan mensinergikan Sekretariat Negara dengan Sekretariat
Kabinet menjadi satu. Melalui penyatuan ini, kata Pratikno, rapat
koordinasi bisa dilakukan secara bersamaan. "Hal-hal yang sifatnya
tumpang tindih bisa kami hindarkan," kata pria yang menyandang gelar
guru besar dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar