Lembaga riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis
hasil survei evaluasi publik terhadap kondisi nasional dan keyakinan
pada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hasilnya, keyakinan terhadap
Presiden Jokowi sangat tinggi.
Survei SMRC tersebut dilakukan
pada 2-4 Oktober 2014 terhadap 1.520 responden yang dipilih secara
multistage random sampling (acak). Margin of error survei ini 2,8 persen
pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Penliti SMRC Jayadi Hanan
mengatakan, populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia
yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang berusia 17
tahun ke atas, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Responden
yang terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang sudah
dilatih.
"Sebagai presiden yang dipilih langsung oleh rakyat,
salah satu modal terpenting seorang presiden adalah dukungan rakyat.
Setelah pemilu, dukungan rakyat itu tercermin antara lain melalui
tingkat keyakinan masyarakat terhadap seorang presiden atas pelaksanaan
tugas-tugasnya. Persepsi dan evaluasi masyarakat terhadap tingkat
optimisme masyarakat atas keberhasilan tugas seorang presiden," kata
Jayadi saat memulai pembicaraan di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta
Pusat, Rabu (29/10/2014).
Dari survei yang dilakukan, jumlah
masyarakat yang menganggap keadaan politik sekarang lebih buruk,
jumlahnya besar, yaitu 36,2% dibanding yang mengatakan lebih baik yaitu
sebesar 23,2%. Menurut SMRC, tren evaluasi keadaan politik ini makin
negatif pasca kisruh pembahasan RUU Pilkada oleh DPR.
Di bidang
hukum, jumlah masyarakat yang menganggap kondisi hukum lebih buruk juga
sedikit lebih banyak yaitu 34,8% dibanding yang mengatakan lebih baik
yaitu 33,4%. Tren evaluasi masyarakat terhadap keadaan hukum juga makin
negatif pasca pelaksanaan pilpres lalu.
Di sisi ekonomi, jumlah
masyarakat yang mengatakan ekonomi sekarang lebih baik dibanding tahun
lalu sebesar 32,6%, dibanding yang mengatakan lebuh buruk yaitu sebesar
28,3%. Namun, SMRC menurut temuan SMRC, tren evaluasi negatif masyarakat
terhadap ekonomi juga meningkat.
"Masyarakat yang makin pesimis terhadap ekonomi jumlahnya makin banyak," kaya Jayadi.
Soal
keyakinan terhadap Presiden Jokowi, dari hasil survei ini sangat tinggi
yaitu sebesar 74,5%. "Secara demografis, keyakinan yang tinggi terhadap
Jokowi ini merata baik berdasarkan gender, desa/kota, maupun usia," kata
Jayadi.
Keyakinan yang tinggi ini juga relatif merata di semua
pemilih partai. Keyakinan yang agak rendah ditemukan pada pemilih partai
PKS (63%), Gerindra (50%) dan PBB (57%). Namun angka rendah tersebut
masih di atas 50%.
Temuan SMRC, masyarakat yang memiliki evaluasi
yang positif teradap kondisi politik, kondisi penegakan hukum, dan
kondisi ekonomi cenderung memiluiki keyakinan yang lebih tinggi terhadap
Presiden Jokowi.
"Sebaliknya masyarakat yang memiliki evaluasi
negatif terhadap kondisi politik, penegakan hukum, dan ekonomi,
cenderung lebih rendah keyakinannya terhadap presiden Jokowi," ujar
Jayadi.
Kesimpulan hasil survei SMRC ini, ada kecenderungan
evaluasi yang makin negatif dari masyarakat terhadap kondisi politik,
penegakan hukum dan ekonomi pasca pelaksanaan pilpres lalu. Selain
keadaan ekonomi yang memang mengalami pelambatan, makin negatifnya
evaluasi ini kemungkinan juga dipengaruhi oleh panasnya suhu politik
pasca pilpres.
"Namun, keyakinan masyarakat terhadap Presiden
Jokowi sangat tinggi. Keyakinan ini tersebar relatif merata dari sisi
demografis maupun dari sisi pemilih partai. Masyarakay optimis terhadap
kepresiden Jokowi," kata Jayadi. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar