Rabu, 29 Oktober 2014

Survei SMRC: Keyakinan Masyarakat Pada Presiden Jokowi Sangat Tinggi

Lembaga riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei evaluasi publik terhadap kondisi nasional dan keyakinan pada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hasilnya, keyakinan terhadap Presiden Jokowi sangat tinggi.
Survei SMRC tersebut dilakukan pada 2-4 Oktober 2014 terhadap 1.520 responden yang dipilih secara multistage random sampling (acak). Margin of error survei ini 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Penliti SMRC Jayadi Hanan mengatakan, populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang berusia 17 tahun ke atas, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Responden yang terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang sudah dilatih.
"Sebagai presiden yang dipilih langsung oleh rakyat, salah satu modal terpenting seorang presiden adalah dukungan rakyat. Setelah pemilu, dukungan rakyat itu tercermin antara lain melalui tingkat keyakinan masyarakat terhadap seorang presiden atas pelaksanaan tugas-tugasnya. Persepsi dan evaluasi masyarakat terhadap tingkat optimisme masyarakat atas keberhasilan tugas seorang presiden," kata Jayadi saat memulai pembicaraan di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Rabu (29/10/2014).
Dari survei yang dilakukan, jumlah masyarakat yang menganggap keadaan politik sekarang lebih buruk, jumlahnya besar, yaitu 36,2% dibanding yang mengatakan lebih baik yaitu sebesar 23,2%. Menurut SMRC, tren evaluasi keadaan politik ini makin negatif pasca kisruh pembahasan RUU Pilkada oleh DPR.
Di bidang hukum, jumlah masyarakat yang menganggap kondisi hukum lebih buruk juga sedikit lebih banyak yaitu 34,8% dibanding yang mengatakan lebih baik yaitu 33,4%. Tren evaluasi masyarakat terhadap keadaan hukum juga makin negatif pasca pelaksanaan pilpres lalu.
Di sisi ekonomi, jumlah masyarakat yang mengatakan ekonomi sekarang lebih baik dibanding tahun lalu sebesar 32,6%, dibanding yang mengatakan lebuh buruk yaitu sebesar 28,3%. Namun, SMRC menurut temuan SMRC, tren evaluasi negatif masyarakat terhadap ekonomi juga meningkat.
"Masyarakat yang makin pesimis terhadap ekonomi jumlahnya makin banyak," kaya Jayadi.
Soal keyakinan terhadap Presiden Jokowi, dari hasil survei ini sangat tinggi yaitu sebesar 74,5%. "Secara demografis, keyakinan yang tinggi terhadap Jokowi ini merata baik berdasarkan gender, desa/kota, maupun usia," kata Jayadi.
Keyakinan yang tinggi ini juga relatif merata di semua pemilih partai. Keyakinan yang agak rendah ditemukan pada pemilih partai PKS (63%), Gerindra (50%) dan PBB (57%). Namun angka rendah tersebut masih di atas 50%.
Temuan SMRC, masyarakat yang memiliki evaluasi yang positif teradap kondisi politik, kondisi penegakan hukum, dan kondisi ekonomi cenderung memiluiki keyakinan yang lebih tinggi terhadap Presiden Jokowi.
"Sebaliknya masyarakat yang memiliki evaluasi negatif terhadap kondisi politik, penegakan hukum, dan ekonomi, cenderung lebih rendah keyakinannya terhadap presiden Jokowi," ujar Jayadi.
Kesimpulan hasil survei SMRC ini, ada kecenderungan evaluasi yang makin negatif dari masyarakat terhadap kondisi politik, penegakan hukum dan ekonomi pasca pelaksanaan pilpres lalu. Selain keadaan ekonomi yang memang mengalami pelambatan, makin negatifnya evaluasi ini kemungkinan juga dipengaruhi oleh panasnya suhu politik pasca pilpres.
"Namun, keyakinan masyarakat terhadap Presiden Jokowi sangat tinggi. Keyakinan ini tersebar relatif merata dari sisi demografis maupun dari sisi pemilih partai. Masyarakay optimis terhadap kepresiden Jokowi," kata Jayadi. [detik]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar