Rabu, 29 Oktober 2014

Cerita di Balik Pengamanan Jokowi Saat Blusukan di Sinabung

Teriakan histeris warga menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo di Medan, Sumatera Utara. Mereka mengelu-elukan Jokowi yang pertama kali blusukan setelah dilantik menjadi presiden.
Tiba di Lanud Soewondo sekitar pukul 09.27 WIB, Rabu (29/10/2014), Jokowi dan rombongan langsung menuju lokasi pengungsian Gunung Sinabung, Karo, Kabanjahe, Sumut. Baru sekitar 1 km perjalanan dari Lanud Soewondo, rombongan kepresidenan 'dicegat' warga yang ingin melihat langsung wajah presiden Indonesia ke-7 ini.
Jokowi menyambut antusisme warga yang telah menunggunya sejak lama. Seketika itu Jokowi membuka pintu mobilnya dan turun untuk menemui warga.
Warga pun berebut tempat untuk bisa sekedar menyapa dan bersalaman dengan orang nomor satu di republik ini. Paspampres dengan sigap melakukan penjagaan namun tidak menghalangi warga untuk bersalaman.
Para warga diingatkan untuk tertib, tidak saling dorong dan saling himpit. Hal itu dilakukan agar setiap warga bisa bergantian bersalaman dengan Jokowi.
Komandan Paspampres Mayjen Andika Perkasa memastikan bahwa pihaknya tidak akan membatasi ruang gerak Presiden Jokowi yang gemar blusukan dan menyapa masyarakat. Paspampres akan fleksibel namun tetap memberikan keamanan maksimal.
"Permintaan beliau hanya satu, yaitu jangan jauhkan saya dengan rakyat," tutur Andika menirukan Jokowi.
Hal itu terbukti ketika Jokowi untuk pertama kalinya blusukan ke daerah. Ini sepertinya menjadi 'ujian' pertama Paspampres dalam mengawal VVIP blusukan ke daerah.
Tidak terhitung banyaknya Jokowi turun dari mobil INDONESIA 1 untuk menyalami warga. Yang jelas, perjalanan Medan-Sinabung sejauh 74 Km yang seharusnya bisa ditempuh sekitar 1,5 jam dengan vooridjer, menjadi 2,5 jam.
Jokowi tiba di Kabupaten Tanah Karo sekitar pukul 11.50 WIB. Dari empat titik pos pengungsian yang direncanakan, ternyata ada dua titik yang dikunjungi Jokowi diluar perencanaan. Dua titik itu adalah, pos pengungsi di Universitas Karo dan di Simpang Guru Kinayan yang berjarak 2 km dari Gunung Sinabung.
Di setiap pos, Jokowi selalu menjadi magnet. Warga terus menyemut untuk bisa bertegur sapa dan bersalaman. Jokowi tidak pernah menghindar, justru malah lebih mendekat.
Penjagaan Paspampres pun tidak menghalangi rakyat untuk bisa berjumpa dengan presidennya. Meski begitu, Paspampres harus selalu setia waspada mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi, bahkan menjadi perisai hidup bagi seorang Very Very Important Person (VVIP).
Terbukti, mantan Gubernur DKI itu tetap nyaman dan aman dalam blusukannya.
“Pengamanan VVIP kali ini terasa agak berbeda karena ini merupakan kali pertama Bapak Jokowi keluar daerah selaku Presiden RI," ujar Dantim Advance Paspampres Letkol CBA Benny Tampubolon kepada detikcom.  [detik]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar