Teriakan histeris warga menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo di
Medan, Sumatera Utara. Mereka mengelu-elukan Jokowi yang pertama kali
blusukan setelah dilantik menjadi presiden.
Tiba di Lanud
Soewondo sekitar pukul 09.27 WIB, Rabu (29/10/2014), Jokowi dan rombongan
langsung menuju lokasi pengungsian Gunung Sinabung, Karo, Kabanjahe,
Sumut. Baru sekitar 1 km perjalanan dari Lanud Soewondo, rombongan
kepresidenan 'dicegat' warga yang ingin melihat langsung wajah presiden
Indonesia ke-7 ini.
Jokowi menyambut antusisme warga yang telah
menunggunya sejak lama. Seketika itu Jokowi membuka pintu mobilnya dan
turun untuk menemui warga.
Warga pun berebut tempat untuk bisa
sekedar menyapa dan bersalaman dengan orang nomor satu di republik ini.
Paspampres dengan sigap melakukan penjagaan namun tidak menghalangi
warga untuk bersalaman.
Para warga diingatkan untuk tertib, tidak
saling dorong dan saling himpit. Hal itu dilakukan agar setiap warga
bisa bergantian bersalaman dengan Jokowi.
Komandan Paspampres
Mayjen Andika Perkasa memastikan bahwa pihaknya tidak akan membatasi
ruang gerak Presiden Jokowi yang gemar blusukan dan menyapa masyarakat.
Paspampres akan fleksibel namun tetap memberikan keamanan maksimal.
"Permintaan beliau hanya satu, yaitu jangan jauhkan saya dengan rakyat," tutur Andika menirukan Jokowi.
Hal itu terbukti ketika Jokowi untuk pertama kalinya blusukan ke daerah.
Ini sepertinya menjadi 'ujian' pertama Paspampres dalam mengawal VVIP
blusukan ke daerah.
Tidak terhitung banyaknya Jokowi turun dari
mobil INDONESIA 1 untuk menyalami warga. Yang jelas, perjalanan
Medan-Sinabung sejauh 74 Km yang seharusnya bisa ditempuh sekitar 1,5
jam dengan vooridjer, menjadi 2,5 jam.
Jokowi tiba di Kabupaten
Tanah Karo sekitar pukul 11.50 WIB. Dari empat titik pos pengungsian
yang direncanakan, ternyata ada dua titik yang dikunjungi Jokowi diluar
perencanaan. Dua titik itu adalah, pos pengungsi di Universitas Karo dan
di Simpang Guru Kinayan yang berjarak 2 km dari Gunung Sinabung.
Di
setiap pos, Jokowi selalu menjadi magnet. Warga terus menyemut untuk
bisa bertegur sapa dan bersalaman. Jokowi tidak pernah menghindar,
justru malah lebih mendekat.
Penjagaan Paspampres pun tidak
menghalangi rakyat untuk bisa berjumpa dengan presidennya. Meski begitu,
Paspampres harus selalu setia waspada mengantisipasi segala kemungkinan
yang terjadi, bahkan menjadi perisai hidup bagi seorang Very Very
Important Person (VVIP).
Terbukti, mantan Gubernur DKI itu tetap nyaman dan aman dalam blusukannya.
“Pengamanan
VVIP kali ini terasa agak berbeda karena ini merupakan kali pertama
Bapak Jokowi keluar daerah selaku Presiden RI," ujar Dantim Advance
Paspampres Letkol CBA Benny Tampubolon kepada detikcom. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar